batampos – Pulau Batam dan Bintan akan terhubung dengan Jembatan Babin yang pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad saat menghadiri kegiatan ekspose penyelidikan tanah (Geotenik Offshore) Jembatan Babin di Pelabuhan VIP Telaga Punggur, Kota Batam.
“Semoga tahun pada 2025 jembatan yang menghubungkan dua pulau di Kepri ini sudah bisa dibangun,” ujar Ansar, Senin (27/5).
Baca Juga: Revitalisasi Masjid Agung Batam Molor, Lagi
Jembatan Babin merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di Kepri, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membuka akses ke wilayah yang sebelumnya terpencil.
Survei geotenik offshore saat ini sedang berlangsung dan diharapkan selesai dalam waktu enam bulan.
“Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk pelelangan proyek jembatan,” jelasnya.
Pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan telah diselesaikan secara menyeluruh, dan sertifikatnya sudah diterbitkan.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk merealisasikan proyek ini secepatnya.
“Jembatan Babin akan menjadi ikon baru Kepri dan diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat di kedua pulau,” kata dia.
Baca Juga: Tapping Box Dorong Peningkatan PAD, Kenaikan Penerimaan Pajak Naik 20 persen
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri, Stenley CH Tuapattinaja mengatakan, bahwa manfaat pembangunan Jembatan Babin dari aspek ekonomi yakni pengembangan kawasan yang terhubung ke Pulau Batam sebagai kawasan dengan fasilitas yang relatif lengkap.
“Kemudian, meningkatkan arus material yang bersifat ekonomis di antara pulau-pulau yang terhubung,”katadia.
Untuk manfaat dari aspek transportasi yakni membuka daerah-daerah di pulau-pulau yang terhubung oleh jembatan.
“Sehingga terjadi arus transportasi dan pemanfaatan lahan yang lebih baik,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana