batampos – Kecelakaan kerja yang terjadi di dua perusahaan galangan kapal, tepatnya di Batuampar dan Kabil, menyita perhatian kalangan pengusaha yakni Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid.
Menurutnya, persoalan kecelakaan kerja di Batam haruslah menjadi perhatian serius seluruh stakeholders di Batam.
“Seringnya terjadi kecelakaan kerja di Batam akan menimbulkan preseden buruk di kalangan investor,” ujarnya, kepada Batam Pos, Senin (4/3).
Rafki menyebut saat ini para investor di dunia sangat concern terhadap perlindungan tenaga kerja, termasuk perlindung dari kecelakaan kerja di dalamnya.
Baca Juga: Realisasi Retribusi Parkir di Batam Sudah Capai Rp 1,7 Miliar
“Jadi sebaiknya kita sama-sama menjaga agar kecelakaan kerja ini bisa ditekan seminimum mungkin,” imbuhnya.
Caranya adalah dengan menegakkan K3 secara disiplin di perusahaan masing-masing. Kedisiplinan ini tidak hanya berlaku untuk pengusaha saja, tapi juga bagi para pekerja.
Kelalaian dalam bekerja yang bisa menimbulkan kecelakaan kerja, juga terkadang datang dari keengganan karyawan dalam mematuhi SOP K3 yang berlaku di perusahaan.
Jadi semua pihak yang ada di dalam perusahaan, baik pengusaha atau pekerja haruslah menerapkan K3 dengan sungguh-sungguh dan disiplin.
“Kami sudah seringkali menghimbau para pengusaha untuk menjaga penerapan K3 secara baik dan benar di perusahaan,” ujarnya.
Baca Juga: Pemko Batam Gesa Pengerjaan Proyek Fisik dan Penerimaan Daerah
Karena ketika kecelakaan kerja terjadi, yang rugi tidak hanya para pekerja, melainkan juga pengusahanya.
“Rata-rata perusahaan anggota kami sudah cukup disiplin menjalankan dan menerapkan K3 di perusahaan masing-masing,” katanya.
Melalui kesempatan ini, ia kembali ingin menghimbau agar setiap perusahaan di Batam untuk senantiasa menjaga penerapan K3 di perusahaan masing-masing agar benar-benar disiplin.
“Sehingga tingkat kecelakaan kerja dapat dicegah dan diminimalisir di perusahaan masing-masing,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana
