batampos – Kalangan pengusaha di Batam yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menjerit akibat kenaikan tarif bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batam.
“Kami protes keras dan sangat keberatan,” ujar Ketua Kadin Kepri, Achmad Makruf Maulana, Jumat (30/6/2023).
“Kami akan mengadukan masalah ini langsung kepada Menko Perekonomian,” katanya.
Kenaikan tarif ini, menurut Makruf, memukul daya saing Batam di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
Baca Juga: Pemerintah Berkomitmen Penuhi Kebutuhan Administrator KEK
“Citra Pulau Batam sebagai daerah tujuan investasi tercoreng,” katanya.
Makruf mnambahkan, Kadin Kepri sudah berjuang memperbaiki kondisi perekonomian dengan terus menggaet investasi asing melalui program BBK Murah.
Namun, kata dia, langkah itu bisa sia-sia bila berbagai kebijakan pemerintah justru berlaku sebaliknya alias dinilai tidak pro investasi.
“Percuma pemerintah daerah membangun infrastruktur yang bagus-bagus, jika kebijakan yang berkaitan langsung dengan perekonomian tidak mendukung,” kata Makruf.
Baca Juga: Belasan Ribu Orang Padati Hang Nadim, Sebegini Harga Tiket Pesawat
Ia meminta Pemprov Kepri dan BP Batam mengambil tindakan untuk membatalkan kenaikan tarif tersebut.
Tarif bongkar muat kontainer di Batam naik setiap tahun. Dari data yang didapat Batam Pos dari Apindo Batam, kenaikan dari 2021 ke 2022 sekitar 7 persen. Lalu dari 2022 ke 2023 lebih tinggi lagi, rata-rata mencapai 12,5 persen.
“Para pengusaha yang menjadi konsumen dari pelayanan angkutan kontainer di Batam ke luar negeri, menemukan kenaikan tarif setiap tahunnya. Kenaikannya juga cukup signifikan. Tidak ada sosialisasi sama sekali soal kenaikan tarif kontainer selama ini,” kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid.
Baca Juga: BP Batam Gelar Salat Idul Adha di Masjid Tanjak
Badan Pengusahaan Batam telah melakukan pembahasan internal terkait penyesuaian tarif bongkar muat kontainer tersebut, Kamis (22/6/2023) lalu.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk segera melakukan sosialisasi terkait penyesuaian tarif dalam waktu dekat.
“Pembahasannya awal Juni lalu sudah selesai. Akan tetapi, kami memerlukan waktu untuk melakukan sosialisasi. Minimal satu bulan ke depan,” ujarnya.(*)