batampos – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam menggelar diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) bertema ”Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Batam di Atas Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8 Persen”, Rabu (20/11) di Ballroom Hotel Santika, Batam Center. Acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Badan Pe-ngusahaan (BP) Batam, dan lainnya.
Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan menyelaraskan strategi guna mendorong pertumbuhan ekonomi Batam melampaui target nasional sebesar 8 persen yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
“Pertumbuhan ekonomi Batam pada 2023 mencapai 7,04 persen. Dengan potensi besar yang dimiliki Batam, kami optimistis target di atas 8 persen bisa tercapai,” ujarnya.
“Hasil diskusi ini akan kami tuangkan dalam white paper yang akan diserahkan kepada BP Batam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Presiden Prabowo,” tambah Jadi.
Menurutnya, salah satu kunci utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah harmonisasi kebijakan antara pemerintah dan dunia usaha. Selain itu, Batam harus menjadi kawasan yang ramah bisnis guna menarik lebih banyak investor.
“Tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah ditetapkan pemerintah menjadi landasan untuk mempercepat pertumbuhan,” tegasnya.
“Kami juga mendukung sektor-sektor prioritas seperti industri manufaktur, pariwisata, perkapalan, dan yang terbaru adalah industri digital. Batam berpeluang besar menjadi pusat data center,” ujar Jadi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia usaha sangat diperlukan untuk mewujudkan target tersebut. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, dunia usaha juga tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus bersama-sama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen,” tambahnya.
Pelaksana harian (Plh) Kepala BP Batam, Purwiyanto, menyebut bahwa Batam memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 10-12 persen, terutama melalui pengem-bangan kawasan Rempang dan Galang.
“Jika proyek di Rempang berjalan lancar, ditambah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kami optimistis target 10-12 persen bisa tercapai. Meski demikian, proses ini membutuhkan waktu dan tidak bisa berjalan cepat,” katanya.
Di sisi lain, Purwiyanto menilai bahwa FGD ini sangat penting untuk memastikan rekomendasi Presiden Prabowo dapat terlaksana dengan baik. “Diskusi seperti ini membantu menyusun langkah strategis yang konkret, sehingga target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai,” katanya.
Dengan letaknya yang strategis dan berbagai proyek unggulan, Batam menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Para pemangku kepentingan sepakat bahwa sinergi kebijakan, iklim inves-tasi yang ramah, dan pengem-bangan sektor prioritas adalah kunci untuk menjadikan Batam sebagai pusat ekonomi terdepan di Indonesia.
Di lain pihak, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, Pemko Batam, dan BP Batam untuk memastikan pembangunan daerah berjalan maksimal. Menurutnya, koordinasi yang kuat menjadi landasan utama untuk membawa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ke arah yang lebih maju.
“Pembangunan tak akan berjalan jika tidak ada sinkronisasi. Dengan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batam yang mencapai Rp6 triliun, baik dari BP Batam, Pemko Batam, maupun dana transfer pusat, sinergi ini sangat penting untuk memajukan Kepri,” ujar Andi.
Ia juga menyorot perlunya menghilangkan ego sektoral dalam pemerintahan. Salah satu masalah yang dapat diatasi melalui koordinasi ini adalah ketersediaan lahan untuk pembangunan fasilitas umum, seperti sekolah.
“Hilangkan ego sektoral demi kemajuan daerah. Jangan sampai provinsi kesulitan mencari lahan untuk sekolah di Batam. Kalau pemimpin sejalan, hal-hal seperti ini tidak akan terjadi,” katanya.
Sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, Batam memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan investasi. Ia mengingatkan bah-wa menjaga stabilitas Batam sangat penting untuk memanfaatkan potensi tersebut demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Investasi di Batam luar biasa. Untuk itu, mari kita jaga bersama. Ke depan, program pemerintah akan berpihak pada masyarakat, seperti peningkatan BPJS untuk pekerja nonpenerima upah dan pemberdayaan UMKM,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi program Pemerintah Provinsi Kepri yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Salah satu program unggulan adalah pinjaman tanpa bunga bagi pelaku usaha kecil.
“Pinjaman senilai Rp40 juta, bunganya dibayarkan oleh pemerintah daerah. Program seperti ini dapat membantu UMKM untuk maju,” katanya.
Menjelang Pilkada, Andi menyebut bahwa masa kampanye hingga kini berjalan lancar dan damai. Kampanye akan berlangsung hingga 23 November, dilanjutkan dengan masa tenang pada 24-26 November.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan bijak dalam memilih pemimpin yang mampu memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat. “Peran bapak dan ibu sangat penting untuk menentukan pemimpin yang bisa membawa Kepri menjadi lebih baik dan solid,” kata Andi. (*)
Reporter : Arjuna