batampos – Destinasi wisata andalan Batam, Kampung Tua Bakau Serip meraih penghargaan di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Kampung Tua Bakau Serip berhasil meraih penghargaan kategori suvenir dalam malam puncak ADWI yang digelar di Jakarta, Minggu (30/10) malam.
Pengelola Kampung tua Bakau Serip, Geri mengaku bersyukur atas pencapaian itu. Dalam penghargaan tersebut Batam bersaing dengan daerah lain.
Baca Juga: Siapkan Lamaran, 32 Perusahaan Butuh 1.880 Pekerja di Job Fair Batam 2022
Terdapat lebih 70 ribu desa di seluruh Indonesia dan 3.419 desa dari 34 Provinsi menjadi peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Kampung Tua Bakau Serip Batam masuk 50 besar desa terbaik dan berhasil meraih penghargaan.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama dan kerja keras selama ini. Kampung Tua Bakau Serip berhasil meraih peringkat ketiga untuk kategori survenir. Meliputi fashion, dan kuliner,” ujarnya, Senin (31/10).
Geri juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakholder yang telah mendukung agar desa bakau serip tetap eksis dan berkembang. Katanya, prestasi yang didapat akan menjadi motivasi para pengurus desa wisata agar menjadi lebih baik.
“Semoga kawan-kawan desa wisata di tempat lain bisa lebih berinovasi juga. Karena setiap desa wisata punya potensi yang luar biasa,” kata dia.
Baca Juga: BPOM Sebut Obat Sirop Masih Proses Penarikan Oleh Distributor di Batam
Geri dan istrinya saat itu yang menjadi penggerak agar desa tersebut ke jadi desa wisata.
Sebab, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip memiliki potensi wisata alam yang kuat karena memiliki ekowisata hutan bakau Pandang Tak Jemu.
Desa wisata ini juga memiliki kekayaan tradisi budaya dan sektor ekonomi kreatif yang beraneka ragam. Seperti kerajinan tangan dari kerang dan eceng gondok, juga kuliner khas seperti olahan gonggong.
Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip ini juga memiliki keunggulan karena jarak yang cukup dekat dari Bandara Internasional Hang Nadim, sekitar 14,2 kilometer. Dengan keunggulan itu Kampung Tua Bakau Serip bisa menjadi destinasi studi banding bagi siswa sekolah dari Singapura dan Malaysia.
“Saya bersama istri saya yang mencetusnya agar menajdi desa wisata dan melibatkan masyarakat melalu pokdarwis,” kata dia.
Baca Juga: Rudi Panggil PT Moya, Keluhkan Biaya Perawatan hingga Rp 1 Triliun
Tempat wisata Pandang Tak Jemu resmi dibuka pada tahun 2018. Geri berkisah, awal mula berdirinya tempat wisata pandang tak jemu Batam berawal dari kesadaran lingkungan warga setempat untuk menjaga lingkungan. Sebab di lokasi itu dulunya tempat pembuangan sampah.
“Kami berinovasi dan melihat potensi agar kampung kami bisa dikunjungi wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, Ardiwinata mengucapkan selamat atas pencapaian Kampung Tua Bakau Serip atas penghargaan tersebut. Menurutnya selama ini pihaknya berupaya untuk mendorong destinasi wisata yang ada di Batam, agar bisa bersaing di nasional.
“Kita ucapkan selamat. Kita berharap desa wisata lainnya bisa terus berinovasi agar pariwisata di Batam bisa berkembang,” kata dia. (*)
Reporter: YULITAVIA