batampos – Permintaan hewan kurban jelang Idul Adha di Batam meningkat. Namun pasokan hewan kurban, terutama sapi, kurang. Hal ini menggugah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Batam untuk mendatangkan sapi dari Kupang.
“Satu trip kapal, HKTI mendatangkan sapi sebanyak 500 ekor,” kata Ketua HKTI Batam, Gunawan Satary.
Ia mengatakan, sapi dan kambing tersebut, didatangkan HKTI melalui Koperasi Konsumen HKTI Batam. Area penjualan diberikan nama Kandang Amanah HKTI.
Untuk memberikan rasa aman, HKTI memastikan semua hewan sudah melewati proses sesuai dengan aturan dan mengikuti pengecekan kesehatan dari daerah asal.
“Alhamdulillah semua sapi yang kami datangkan ini terjamin kesehatannya. Karena keamanan konsumen dalam mengkonsumsi hewan kurban adalah yang utama,” kata Gunawan.
Baca Juga: Terkait Polemik Air Bersih, Ketua DPRD Batam: Air Ini Merupakan Hak Asasi Manusia
Gunawan berharap, kedatangan sapi dari Kupang ini untuk memenuhi permintaan terhadap hewan kurban yang terus meningkat. Ia memahami, pemesanan hewan kurban juga semakin melonjak mendekati perayaan hari Idul Adha.
Demi mengantisipasi langkanya sapi, Gunawan mengatakan, HKTI membangun tiga kandang di beberapa lokasi berbeda di Batam. “Di kawasan Orchid Batam Center, di Nongsa tepat di depan gerbang Nongsa Digital Park dan di Sekupang, tepatnya disamping showroom Toyota Mobil,” ujarnya.
Kandang Amanah, kata Gunawan, menyediakan hewan kurban berkualitas. Harga sapi yang ditawarkan juga cukup murah, dengan kualitas terbaik.
Sapi mulai harga Rp 20 juta hingga 28 juta dengan bobot 200 hingga 300 kilogram. Sementara itu, untuk kambing dijual mulai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta rupiah.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Koperasi HKTI Batam Indra Sudirman, secara terpisah menambahkan, upaya yang dilakukan pihaknya bertujuan dalam rangka membantu pemerintah dan masyarakat menjamin ketersediaan hewan kurban di Batam.
“Kami berharap umat islam di Batam tetap bisa melaksanakan ibadah berkurban dengan baik dengan mendapatkan hewan yang sehat, kendati wabah PMK masih merebak,” ujar Indra.
Baca Juga: Warga Batam Diminta Proaktif Update Data Kependudukan Demi Ketepatan Sasaran BANKESDA
Dalam upayanya itu, Indra juga menyebut bahwa selain melayani penjualan langsung kepada masyarakat, pihaknya juga membantu dan melayani penjualan untuk para peternak maupun pedagang hewan kurban yang kesulitan mendatangkan hewan tersebut ke Batam.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis menyebutkan 500 ekor sapi dari NTT yang didatangkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tidak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu diungkapkan Mardanis usai mengecek langsung 500 ekor sapi tersebut bersama Tim Karantina Kota Batam. Mardanis mengatakan, sapi tersebut berasal dari NTT, di mana di daerah itu termasuk zona hijau dari penyakit PMK.
Masyarakat tidak perlu khawatir lagi atas kesehatan sapi tersebut. Terlebih sapi itu akan dipergunakan untuk kurban saat hari raya Idul Adha nanti.
“Semua sapi sudah kita periksa kesehatannya, dan semua dinyatakan sehat dan layak konsumsi,” ujar Mardanis.(*)
Reporter: FISKA JUANDA