batampos – Di tengah banyaknya rute penerbangan yang dibuka oleh maskapai, kapal Pelni masih tetap menjadi transportasi laut pilihan masyarakat Kota Batam. Selain karena biaya yang cukup terjangkau dibanding transportasi lain, kapal Pelni KM Kelud juga memiliki jadwal yang rutin di setiap pekannya.
Hal ini bisa terlihat dari kedatangan KM Kelud pada Senin (13/5) di Pelabuhan Batuampar Batam. Kapal pelat merah itu mengangkut 2.308 penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Selain itu ada juga 493 penumpang transit dan 1.389 penumpang yang akan berangkat dari Batam tujuan Belawan, Medan.
“Yang banyak datang dari Tanjung Priok sekitar 2.308 orang penumpang, ” ujar Kapolsek KKP Batam, AKP Putra Jaya usai melaksanakan pengawalan kedatangan dan keberangkatan penumpang Kelud dari Pelabuhan Batu Ampar, Senin (13/5).
Baca Juga:Â Banjir Rob Mengancam Kepri, Waspada Pesisir Batuaji, Batuampar, Sekupang, Nongsa
AKP Jaya menyebutkan dalam mengawal kedatangan dan keberangkatan, pihaknya menyiagakan 10 Personil Polsek KKP untuk memberikan pengamanan di pelabuhan. Pengawasan dan pengamanan meliputi pemeriksaan barang bawaan milik penumpang mulai dari pintu keberangkatan hingga pintu kapal
Selain itu, polisi juga melakukan pemeriksaan, razia secara acak terhadap barang bawaan penumpang untuk antisipasi dan pencegahan terjadinya tindak pidana Narkoba dan barang terlarang lainnya. “Sasaran kita penumpang yang turun, arus lalu lintas truk kontainer, kendaraan parkir tepi jalan dan keluarga atau pengantar, ” ujar Iptu Jaya.
Husein, salah satu penumpang Kelud dari Tanjung Priok mengaku, memilih kapal Kelud karena harga tiketnya yang terjangkau dibandingkan moda transportasi lain. Selain itu KM. Kelud juga mempunyai jadwal yang rutin setiap pekannya, sehingga lebih memudahnya penggunanya dalam berpergian.
“Tiket Kelud dari dulu sampai sekarang tetap sama,” ujarnya.
Baca Juga:Â Sidang Putusan Kasus Penipuan di PN Batam Berujung Rusuh, Korban Berteriak Histeris
Hal senada dikatakan Remon warga Batam yang akan berangkat ke Belawan, Medan. Dirinya mengaku, masih suka menggunakan transportasi kapal laut, karena harganya yang murah dan jadwal keberangkatan yang rutin setiap pekannya.
“Satu kali sebulan saya balik ke Medan dan masih suka pakai kapal laut, karena harganya murah. Meski waktu perjalanan cukup lama tapi nyaman dan aman,” ungkap Remon.
Ia mengaku, tak kesulitan mendapatkan kapal, karena setiap pekan ada. Selain itu tiket kapal laut Pelni katanya juga berbeda dengan transportasi udara yang berbeda harga di tiap harinya. “Kalau ini kan tetap sama, mau itu hari biasa atau hari besar agama, harga tiketnya tetap sama,” tutupnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra