Rabu, 2 Oktober 2024

Karena Gaya Hidup, Milenial Terjebak Pinjol dan Paylater

Berita Terkait

spot_img
OJK Goes To Kampus 1 F Cecep Mulyana e1693384870227
Ketua Dewan Audit, merangkap sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK RI, Sophia Wattimena berdialog dengan mahasiswa pada acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Goes to Campus di Politeknik Negeri Batam, Selasa (29/8). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Generasi milenial menjadi sasaran empuk pinjaman online (pinjol) dan Paylater. Jumlah generasi milenial yang terjerat pinjol dan Paylater ini terus meningkat. Gaya hidup menjadi faktor penyebab generasi muda terjebak berbagai pinjaman, tanpa mengetahui legalitas pinjol.

“Sebelum berniat untuk pinjol kenali dulu legalitas dan logisnya (2L). Penguatan keuangan itu adalah pondasi, jadi penting sekali tata kelola keuangan dimulai dari masanya mahasiswa ini. Jangan sampai pengaruh gaya hidup terjerat pinjol ilegal,” kata Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Shophia Wattimena, saat menjadi pembicara di OJK Goes to Campus di Politeknik Batam, Selasa (29/8).



Baca Juga: Omfai Singapore Transportation Service Hadir di Singapura, Layani Untuk Liburan dan Bisnis

Menurutnya, generasi muda mendapatkan tantangan untuk memiliki tata kelola keuangan yang baik. Sebagai generasi yang rawan terjebak pinjol, mahasiswa diminta menjadi penyampai informasi di keluarga.

“Edukasi orangtua, teman, dan sahabat agar tidak terjerat pinjol ilegal. Tolong dipastikan apakah tempat peminjaman itu legal, dan juga logis dalam memberikan pinjaman,” ujar Shopia.

OJK berupaya meningkatkan pengawasan keberadaan pinjol ilegal. Tahun ini, terdapat 584 entitas jasa keuangan yang dihentikan. Mayoritas adalah pinjol.

“Secara keseluruhan total ada enam ribu lebih entitas yang sudah dibekukan, dan lima ribu lebih itu merupakan pinjol, baru disusul investasi bodong,” beber Shopia.

Baca Juga: Dituntut 1 Tahun Penjara Karena Tampar Tetangga, Warga Baloi Menangis Minta Keringanan

Selain generasi muda, ada juga profesi guru yang terjerat pinjol. Untuk itu sangat penting sekali tata kelola dalam keuangan. Pengelolaan keuangan sangat penting dimulai sedini mungkin.

Pengaruh gaya hidup yang mewah mendorong anak-anak untuk berlomba-lomba mencari pemasukan.

“Tentunya mereka maunya gampang, makanya sering mengabaikan legal dan logis tadi. Harus awarness sedini mungkin. Kenali dan ketahui kebutuhan, sehingga bisa terhindar dari jeratan pinjol ilegal,” sarannya. (*)

 

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update