batampos – Kepri adalah Kita, slogan yang kini mudah ditemui di berbagai sudut Kota Batam dan daerah lain di Kepulauan Riau dicetuskan oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah. Slogan itu bukanlah sekadar kata-kata manis belaka. Ada makna mendalam terkandung di dalamnya.
Irjen Yan Fitri ingin mengajak semua lapisan masyarakat di Kepri menjaga wilayah ini tetap aman, nyaman, dan kondusif. ”Kalau Kepri aman dan kondusif, investasi akan terus masuk. Lapangan kerja terbuka dan perekonomian tumbuh. Kita semua sejahtera,” ujarnya.
Menurut Yan, kebersamaan dalam menjaga dan membangun Kepri tentu lebih baik daripada hanya mengandalkan peran pemerintah dan aparatur negara saja. Dalam berbagai rangkaian acara, jenderal bintang dua kelahiran Tanjungpinang tersebut menyampaikan, membangun Kepri yang lebih baik perlu kebersamaan dan kekompakan.
”Kebersamaan dan kekompakan, saling membutuhkan satu sama lain, itu adalah kunci kesuksesan,” katanya.
Hal itu dia buktikan dalam berbagai rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara tahun ini. Polda Kepri selalu melibatkan peran serta masyarakat luas. Hari Bhayangkara tidak hanya dirayakan oleh anggota polisi se-Kepri, tapi seluruh masyarakat Kepri.
Lomba domino adalah permainan rakyat yang cukup digemari di Kepri. Perlombaan ini juga digelar Polda Kepri. ”Permainan ini sambil menghibur masyarakat, sembari bersenda gurau dan merasakan Kepri adalah Kita,” ungkap pria yang pernah menjabat Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya dan Kapolrestabes Surabaya itu.
Lalu, ada perlombaan Perahu Layar Jong Kapolda Kepri Cup di Pantai Senja Batubesar, Nongsa. Pesertanya diikuti sebanyak 75 peserta dari 150 perahu jong. Tidak hanya jong, ada perlombaan sampan ketinting di Tanjungriau.
Lomba-lomba ini dilaksanakan demi menjaga tradisi budaya maritim. Bagi Yan, perlombaan ini bukan sekadar mencari pemenang, tapi dalam rangka melestarikan budaya.
Selain perlombaan tradisional, ada juga perlombaan olahraga modern, seperti offroad dan fun bike. Namun, perlombaan ini tidak melulu dilaksanakan di Batam.
Polda Kepri juga menggelar beberapa lomba di Tanjungpinang atau daerah lainnya. Fun Bike, misalnya, digelar di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang. Kegiatan ini diikuti sebanyak 2.500 peserta. Jumlah yang luar biasa.
Dalam perlombaan ini, Irjen Yan Fitri kembali mengingatkan masyarakat betapa pentingnya kebersamaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Provinsi Kepri. “Menjaga Provinsi Kepulauan Riau adalah tugas kita bersama. TNI dan Polri tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dan bantuan dari masyarakat,” ucap Yan yang juga pernah bertugas di Densus 88 Antiteror Polri.
Selain perlombaan, rangkaian Hari Bhayangkara juga diisi dengan berbagai kegiatan bakti sosial. Tak terhitung jumlah bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini adalah bentuk kepedulian Polda Kepri terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Bakti sosial yang dilaksanakan di antaranya bakti kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. Dari kegiatan ini dapat dikumpulkan ratusan kantong darah dan ratusan orang menerima pe-ngobatan umum.
Yan mengatakan, rangkaian kegiatan itu juga bagian dari transformasi menuju polisi presisi. Sehingga Polri dapat semakin dekat dengan masyarakat.
”Dengan memberikan dedikasi dan komitmen yang tinggi, kami terus bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi harapan masyarakat secara menyeluruh,” ucap Yan.
Yan mengatakan, tugas kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban tidak melulu dengan menangkap dan menindak kejahatan, tapi juga dengan menjaga silaturahmi dengan menggelar berbagai perlombaan. Pendekatan-pendekatan humanis yang digunakan selama ini tentu membuahkan hasil yang baik. Masyarakat Kepri aktif berpartisipasi menjaga keamanan wilayah masing-masing dengan cara memberikan informasi-informasi mengenai kejahatan yang terjadi.
Dari berbagai informasi didapat, salah satunya, mengenai peredaran narkoba. Tak jarang Polda Kepri dalam melakukan penindakan sela-lu mendapatkan informasi dari masyarakat. Sinergi yang baik terjalin, sehingga penin-dakan narkoba menjadi lebih baik lagi.
Salah satu kasus yang cukup fenomenal dan informasinya bersumber dari masyarakat, yakni pengungkapan industri rumahan produksi sabu cair yang diolah menjadi sabu kristal (padat) siap edar di Apartemen Queen Victoria Batam, 27 Mei lalu. Dari lokasi, polisi menyita puluhan botol sabu cair berukuran 500 mililiter. Rencananya, beberapa botol sabu cair ini akan dibawa tersangka ke Sumatra Selatan.
Dari kasus narkoba, puluhan orang tersangka diamankan. Selain itu, puluhan kilogram sabu, ribuan butir ekstasi dan puluhan kilogram ganja kering diamankan. Semua itu dilakukan demi menyelamatkan generasi penerus bangsa. Pengungkapan ini adalah bukti nyata dan komitmen Polda Kepri memberantas peredaran narkoba di wilayah kerja Polda Kepri.
Ditreskrimsus juga berhasil menyelamatkan ribuan bibit lobster dan buaya muara yang akan diselundupkan ke Thailand. Selain itu, juga ada pe-ngungkapan kasus korupsi dan penyelundupan BBM.
Sementara itu, Ditreskrimum gigih mengungkap kasus jaringan curanmor di Kepulauan Riau. Beberapa waktu lalu, Ditreskrimum Polda Kepri mengungkap sindikat jaringan curanmor dan berhasil mengamankan 36 unit sepeda motor curian dan empat orang pelaku.
Dalam pengungkapan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Polda Kepri juga tidak kendor. Hingga Mei 2024, ada sebanyak 25 kasus TPPO telah ditangani Polda Kepri. Sebanyak 34 tersangka ditangkap dan 127 korban diselamatkan. Sementara Ditlantas Polda Kepri terus melakukan sosialisasi lalu lintas dari sekolah ke sekolah dan perusahaan demi meningkatkan pemahaman tehadap aturan berlalu lintas dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Semua penegakan hukum dan pendekatan humanis yang ditempuh Polda Kepri memiliki satu tujuan, menciptakan Kepri yang aman, nyaman dan kondusif untuk semua. Sebab, Kepri adalah Kita … (*)
Reporter : FISKA JUANDA