batampos – Keluhan tahanan atas krisis air di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II A Batam dibantah keras oleh pihak Rutan Batam.
Karutan Batam Faizal G Putra memastikan pasokan dan stok air di blok tahanan warga binaan lancar dan aman hingga, Kamis (29/8) kemarin.
“Tak benar itu. Lancar kok air di sini. Tahanan lain pada aman-aman saja. Mandi kok mereka pagi dan sore hari setelah olahraga, ” ujar Putra.
Baca Juga:Â Tak Ada Air, Tahanan yang Datang Sidang ke PN Batam Tak Mandi Berhari-hari
Putra sendiri mengaku sudah kembali mengecek satu persatu kamar mandi, toilet hingga bak penampungan air di blok hunian warga Binaan dan tidak ada masalah sampai siang kemarin.
Keluhan yang disampaikan tahanan saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Batam itu tidak benar dan mungkin tahanan yang bersangkutan yang memang malas mandi.
“Mungkin orangnya (yang mengeluh) yang malas mandi. Di sini banyak orang jadi memang tak bisa kita pastikan satu persatu mereka mandi. Untuk stok air, saya pastikan tidak ada masalah hingga detik ini, ” sebut Putra.
Saat ini Rutan Batam menampung 1000 an warga binaan. Jumlah yang jauh lebih banyak dari daya tampung ideal ini tentunya sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan warga binaan di sana. Pasokan air dan listrik sangat dijaga agar tidak terjadi kegaduhan di dalam blok hunian.
“Itu sangat kita jaga biar situasi tetap aman di dalam. Air, listrik dan kesehatan juga kita perhatikan betul,” ujar Putra.
Sebelumnya, ada warga binaan Rutan yang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Batam diketahui belum mandi. Ketika ditanya Hakim, tahanan tersebut sebut pasokan air susah di Rutan Batam.
“Kamu belum mandi, ya?” tanya hakim Yuanne kepada salah satu terdakwa.
Terdakwa dengan jujur menjawab bahwa ia sudah beberapa hari tidak mandi karena air di Rutan sering mati, sehingga tidak semua tahanan kebagian air.
“Sudah beberapa hari tak mandi, air sering mati. Bahkan untuk BAB pun terpaksa ditahan,” ujarnya.
Terdakwa tersebut juga mengakui bahwa ia baru bisa BAB saat berada di ruang tahanan sementara di Pengadilan Negeri Batam. Beberapa tahanan lainnya bahkan memilih untuk buang air besar di ruang tahanan Pengadilan karena pasokan air di sana lebih lancar.
“Di sini (Pengadilan) baru bisa BAB, kalau di Rutan air sering mati,” tambahnya.
Mendengar penjelasan tersebut, hakim Yuanne mengingatkan para tahanan untuk memastikan mereka mandi sebelum menghadiri persidangan.
“Ke depannya, pastikan mandi dulu sebelum sidang,” harap Yuanne. (*)
Reporter: Eusebius Sara