Minggu, 22 September 2024

Kasatreskrim Sebut Perampok di Nongsa, Polisi Gadungan

Berita Terkait

spot_img
kompol budi hartono
Kasat Reskrim Polresta Barelang. Foto: Dokumen Pribadi untuk Batam Pos.

batampos – Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono sebut pelaku perampokan pengusaha money changer di Nongsa, sebagai polisi gadungan.

Pernyataan itu timbul, saat Budi ditanyain mengenai informasi bahwa perampok menggunakan baju bertuliskan polisi. 



Selain itu, informasi batampos menyebut, bahwa pelaku menenteng senjata api, borgol serta membawa lambang Polri. 

Atas informasi itu, Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono membenarkan beberapa informasi, seperti penggunaan borgol. Namun adanya senpi, dia membantahnya.

Baca Juga: Perampok Pengusaha Money Changer di Batam Menggunakan Kaus Bertuliskan Polisi 

“Polisi gadungan,” kata Budi. 

Ia memastikan, bahwa perampok tersebut bukan polisi. Budi mengatakan, tidak dapat menyampaikan kronologis kejadian, begitu juga dengan identitas korban. 

Sampai saat ini, Budi mengatakan jajaranya masih melakukan pengembangan dan penyelidikan. 

“Nanti akan kami sampaikan secara lengkap. Masih kami tangani dan di-backup Jatanras Polda Kepri,” tegasnya.

Dari informasi yang didapat batampos, pengusaha asal Tanjungpinang itu, dirampok oleh 3 orang. Salah seorang pelaku menggunakan kaus bertuliskan polisi. 

Selain mengenakan baju kaus bertuliskan Polisi, pelaku juga menenteng benda yang diduga senjata api (senpi). Kemudian membawa borgol dengan lambang Polri.

Baca Juga: Pengusaha Money Changer Dirampok di Nongsa

“Memang ada pelaku yang makai kaus tulisan Polisi. Korban sempat melihat,” ujar salah seorang sumber Batam Pos dari kepolisian.

Sumber tersebut menduga pelaku memiliki modus sebagai anggota buru sergap (buser) dari kepolisian. Mereka berpura-pura tengah melakukan pengejaran terhadap penjahat. 

Sehingga di jalan tersebut, pelaku menodongkan senpi, dan memborgol korban. “Jadi korban ketakutan. Padahal pelaku merampok,” katanya.

Diketahui, korban merupakan pengusaha asal Tanjungpinang. Sebelum menggasak uang korban dalam bentuk dolar Singapura atau setara ratusan juta rupiah, pelaku ternyata sudah membuntuti mobil korban dari Telaga Punggur.

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update