Jumat, 27 September 2024

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Batam Meningkat, UPTD PPA Ajak Masyarakat Berani Melapor

Berita Terkait

spot_img
Screenshot 2024 0926 152626
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam, Dedy Suryadi. Foto Rengga Yuliandra/ Batam Pos

batampos – Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam, Dedy Suryadi, menyampaikan bahwa ada peningkatan signifikan dalam jumlah laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan di Batam. Berdasarkan data terbaru, UPTD PPA Batam menangani 144 kasus kekerasan terhadap anak dan 88 kasus kekerasan terhadap perempuan hingga tahun ini.

Dedy menekankan bahwa peningkatan ini bukan sepenuhnya disebabkan oleh bertambahnya kasus baru, melainkan karena keberanian korban dan masyarakat untuk melaporkan tindakan kekerasan yang terjadi.



“Ini menunjukkan adanya kesadaran yang meningkat di kalangan masyarakat. Mereka lebih berani untuk speak up, melaporkan kasus-kasus kekerasan yang mungkin sebelumnya sudah terjadi tetapi tidak diungkapkan,” ujar Dedy saat dijumpai di UPTD PPA di Sekupang, Kamis (26/9).

Menurutnya, UPTD PPA Batam terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai program sosialisasi. “Kami melakukan edukasi secara aktif di berbagai kesempatan, termasuk di sekolah-sekolah. Kami mengimbau masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan, agar tidak takut melaporkan kekerasan yang dialami. Edukasi ini mencakup pemahaman mengenai berbagai jenis kekerasan, baik fisik, verbal, seksual, hingga penelantaran,” jelasnya.

Menurut Dedy, salah satu upaya penting yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan kekerasan, sehingga korban dapat mengenali tanda-tanda kekerasan yang mereka alami.

“Anak-anak sering kali tidak menyadari bahwa mereka adalah korban kekerasan, baik fisik maupun verbal. Dengan memberikan pemahaman ini, kami berharap mereka bisa segera mengidentifikasi kekerasan dan berani melaporkannya,” tambahnya.

Dedy menyoroti bahwa banyak kasus kekerasan terhadap anak di Batam dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti keluarga atau orang-orang yang dikenal baik oleh korban.

“Banyak dari kasus ini melibatkan pelaku yang berasal dari lingkungan terdekat korban, seperti ayah tiri, ayah kandung, paman, atau bahkan tetangga. Hal ini sering kali di luar ekspektasi, karena orang-orang ini dianggap sebagai sosok yang dapat dipercaya,” ungkapnya.

Menurutnya, dampak psikologis dari kekerasan ini sangat merusak, terutama bagi anak-anak. Kekerasan yang dialami oleh anak-anak dapat menghancurkan masa depan mereka. Mereka mungkin akan tumbuh dengan perasaan pesimis, mengalami gangguan psikologis. “Dan bahkan dapat mengembangkan keinginan untuk mengakhiri hidup mereka,” lanjut Dedy.

UPTD PPA Batam mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi pelopor dalam merespon cepat kasus kekerasan, tetapi juga menjadi pelapor yang berani mengambil tindakan.

“Kami mengimbau masyarakat agar memiliki empati terhadap lingkungan sekitar. Jangan diam ketika melihat kekerasan terjadi. Laporkan kasus kekerasan tersebut ke pihak berwenang. Jika bingung harus melapor ke mana, masyarakat bisa langsung menghubungi UPTD PPA Kota Batam, baik melalui WhatsApp atau datang langsung ke kantor kami,” jelasnya.

Dedy juga memberikan pesan khusus kepada para korban kekerasan yang mungkin masih ragu untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami. “Bagi para korban yang masih takut untuk berbicara, kami mengimbau agar kalian berani speak up. Jika tidak berani berbicara dengan orang dewasa di rumah, datanglah ke kami atau kirimkan laporan melalui WhatsApp. Kami akan selalu siap membantu,” tegasnya.

Selain penanganan hukum, UPTD PPA Batam juga memberikan layanan psikologis untuk membantu pemulihan korban. “Kami memahami bahwa dampak kekerasan, terutama pada anak-anak, tidak hanya bersifat fisik tetapi juga psikologis. Oleh karena itu, kami menyediakan pendampingan psikologis untuk membantu mereka pulih dari trauma yang dialami,” kata Dedy.

Dengan adanya dukungan penuh dari UPTD PPA Batam, diharapkan semakin banyak korban yang berani melapor dan mendapatkan keadilan. “Kami berharap, dengan kesadaran dan keberanian yang terus kami bangun, korban kekerasan tidak lagi merasa sendiri. Kami ada di sini untuk mendukung mereka sepenuhnya,” pungkas Dedy. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update