batampos – Tempat sembahyang di Vihara Purnama Mahayana terbakar 6 Maret lalu. Namun, sebelum kejadian kebakaran ini, pengelola Vihara Suhu Yo Chu Hi mendapatkan ancaman dari nomor tak dikenalnya. Ancaman ini tidak hanya soal membakar vihara, tapi juga ancaman pembunuhan.
“Dia tidak ada telepon, cuman kirim pesan singkat ke saya. Dia tuduh saya macam-macam dan bilang saya hal-hal yang buruk,” kata Suhu Yo, saat ditemui Batam Pos di Vihara Purnama Mahayana, Minggu (20/3).
Ia mengatakan, usai ancaman itu, tempat sembahyang Vihara Purnama Mahayana terbakar. Tapi, untungnya api tidak meluas dan segera dipadamkan.
“Nomor tak dikenal ini mengaku yang membakar, dia bilang tidak ada yang tahu saat dia melakukan mencoba membakar itu,” ucap Suhu Yo.
Atas kejadian ini, Suhu Yo mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Kepri. Namun, sampai saat ini belum ada kelanjutan atas laporan ini. “Lapor 7 Maret,” ucapnya.
Dari laporan yang ditunjukan Suhu Yo tersebut, kerugian akibat kejadian tersebut sekitar Rp 26 juta.
Suhu Yo tidak berharap ada ganti rugi dalam kejadian ini. Tapi, ia berharap pelaku pembakaran tempat sembahyang dan alat-alat ibadah ini segera ditangkap polisi.
“Pelakunya ditangkap cepat, sebab mereka tidak hanya ancam bakar vihara saja. Tapi mau bunuh saya dan karyawan,” ungkapnya.
Suhu Yo mengaku tidak hanya soal kebakaran saja dilaporkan ke Polda Kepri, tapi juga mengenai tindakan pengancaman dari nomor yang tidak dikenal tersebut. (*)
Reporter : FISKA JUANDA