Kamis, 3 Oktober 2024

Kata Ketua Apindo Batam Kurang Menarik di Mata Investor

Berita Terkait

spot_img
ilustrasi bp batam kawasan industri
Ilustrasi kawasan industri di Kota Batam. Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid mengatakan Batam saat ini kurang menarik di mata investor. Sebab, Batam masih kalah bersaing dengan negara tetangga yang memiliki pasar ekspor yang lebih besar, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

“Dengan status FTZ dan KEK, Batam memiliki orientasi pasar ekspor. Jadi Batam bukan bersaing dengan Jawa, tapi Batam bersaing dengan kawasan lain di negara tetangga yang menargetkan pasar ekspor,” ujarnya.



Rafki menjelaskan dengan status tersebut, maka investor yang menargetkan pasar di Indonesia akan dikenakan pajak dan biaya yang lebih mahal untuk masuk ke Batam. Sehingga, investor yang masuk ke Indonesia lebih memilih daerah lain untuk berinvestasi.

Baca Juga: Disperindag dan Pertamina Sidak Pangkalan Gas di Batam, Ini Hasilnya

“Status FTZ itu juga tidak menarik bagi investor yang ingin menjual produknya ke Indonesia. Itulah yang terjadi, investor sebagian besarnya memilih ke Jawa yang penduduknya lebih banyak,” katanya.

Menurut Rafki, ada beberapa faktor yang menyebabkan Batam kalah bersaing dengan negara tetangga. Seperti faktor pelabuhan, dan lahan.

“Percepatan perizinan sudah dipercepat, infratruktur jalan sudah dipercepat. Tentu masih ada hambatan lain dengan waktu yang cepat,” ungkapnya.

Ia mencotohkan masalah Pelabuhan Batuampar. Kondisi pelabuhan di mata investor kurang menarik, serta kurang baik dibandingkan pelabuhan negara tetangga.

Baca Juga: Penerbangan Batam-Arab Saudi Dilayani Dua Kali Seminggu

“Kota punya satu STS crain, masih manual, crain konvensional yang lambat. Serta tarif relatif mahal. Ini menghambat investor masuk,” katanya.

Kemudian faktor banyaknya lahan yang tumpang tindih atau sudah ditempati. Sehingga pengambilan lahan oleh investor membutuhkan waktu yang lama.

“Ketika investor mengambil lahan menjadi susah, jadi enggan menanamkan modal di Batam. Hal ini yang harus didorong untuk memperbaiki investasi di Batam,” ungkapnya.

Rafky berharap untuk memperbaiki investasi di Batam dan Kepri haris dibenahi dari kondisi iklim investasi. Menurut dia, harus ada investasi iklim yang kondusif dan kompetitif.

Baca Juga: Pencaker di Batam Capai 11.934 Orang, 4 Kecamatan Paling Banyak

Untuk investasi iklim yang kondusif dimulaj dari perizinan yang cepat, tidak banyak terjadi masalah sosial, dan kepastian hukum

“Ini harus dijaga betul pihak pemerintah,” tegasnya.

Kemudian, untuk menarik investor harus melibatkan semua pihak. Seperti melibatkan para pengusaha yang memeiliki jaringan investor luar negeri.

“Harus kolaboratoif artinya untuk mendatangkan investor tidak cukup hanya BP Batam, Pemko Batam, Pemprov Kepri. Harus dibawa seluruh pengusaha yang punya jaringan. Jangan jalan sendiri. Harus kolaborasi bersama-sama mendatangkan investor,” tutupnya. (*)

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update