batampos – Berbagai kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural di Batam dan Kepri, akhirnya menjadi atensi pemerintah pusat. Hal ini ditandai dengan kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD ke Selter Santa Theresia yang dikelola Komisi Keadilan dan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP).
Kedatangan Menkopulhukam ini terbilang spesial. Sebab, begitu dari Bandara Hang Nadim Batam, tokoh asal Madura tersebut langsung mengunjungi Selter Santa Theresia. Kedatangan Mahfud disambut Ketua KKPPMP, Chrisanctus Paschalis Saturnus atau akrab disapa Romo Paschal.
Keduanya terlihat menuju satu ruangan dan berbicara empat mata. Pembicaraan keduanya berlangsung selama 45 menit. Usai berbicara, Mahfud dan Romo Paschal keluar bersama.
Baca Juga:Â Reservasi Fiktif DPRD Batam, Tagihan Hotel Rp 517 Juta Tak Bisa Dipertanggungjawabkan
“Tindak pidana perdagangan orang itu adalah tindak pidana yang sangat keji untuk kemanusiaan. Saya sudah mempunyai daftar jaringan itu, nanti akan diuji sahihnya dahulu,” kata Mahfud saat ditemui Batam Pos, Rabu (5/4).
Ia mengatakan, atas laporan ini, pemerintah tidak akan main-main. Sebab, dari data yang didapatnya, jaringan ini melibatkan oknum-oknum masyarakat dan dari kalangan pemerintah.
“Ini (perdagangan orang) ternyata melibatkan jaringan, baik di kantor-kantor pemerintah, maupun di swasta,” ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan, semua sumber terlibat akan dipanggil dan di-cross check semua. Sehingga, setelah itu, Kemenkopolhukam mengambil langkah-langkah selanjutnya. “Pemerintah sudah mempunyai Undang-Undang tentang ini (perdagangan orang dan perbudakan, red),” ucap Mahfud.
Baca Juga:Â Terkait PMI Ilegal, Kepala BP2MI: Ada Oknum-oknum Terlibat
Ia mengatakan, banyak cerita didapat dari korban perdagangan orang, seperti kerja tak digaji, paspor ditahan dan sebagainya. Oleh sebab itu, kejahatan kemanusiaan ini, kata Mahfud, haruslah ditindak bersama-sama.
“Ini sesuai dengan pesan konstitusi (Negara Republik Indonesia),” tegas dia.
Saat ditanya langkah ke depan, Mahfud mengatakan, “nanti akan dibicarakan.” Selain itu, terkait dumas (duta masyarakat, red) Romo Paschal, ia mengaku akan mempelajari terlebih dahulu. “Paling penting itu, Romo (Paschal) aman dulu,” ucapnya.
Romo Paschal berterima kasih atas atensi dari Menkopolhukam Mahfud MD. “Semoga ini menjadi momentum untuk memberantas kejahatan perdagangan orang di manapun,” katanya.
Baca Juga:Â Beauty Clinic dari Malaysia Ingin Berinvestasi di KEK Kesehatan Sekupang
Ia mengatakan, atas kasus dialaminya selama ini dalam memperjuangkan kemanusiaan di Batam, akan diambil alih oleh Menkopolhukam. “Apapun yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini,” tuturnya.
Ada beberapa data yang didapatnya dan dikumpulkan selama ini. Semua data itu, diberikan ke Mahfud MD. “Semuanya akan diseriusi oleh beliau (Mahfud MD),” ujar Romo Paschal.
Saat ditanya, apa saja yang disampaikan Romo Paschal saat bicara dengan Menkopolhukam secara empat mata, dia mengatakan bahwa mereka berbicara tentang pekerja migran dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). (*)
Reporter: Tim Batam Pos