Minggu, 24 November 2024

Kebijakan Short Term Visa untuk Kepri Tunggu Tanda Tangan Presiden

Berita Terkait

spot_img
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Kadis Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Kadis Pariwisata Batam Ardiwinata memberikan keterangan di Megamall Batamcenter, Minggu (4/8). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Kebijakan terbaru Visa on Arrival (VoA) atau visa kedatangan Indonesia masih mandek. Pemerintah pusat tak kunjung memberikan stimulus dari permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, memastikan regulasi tentang jenis dan tarif short term visa khusus Kepri tianggal menunggu tanda tangan presiden. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Guntur Sakti, Rabu (7/8).


“Beliau (Sandiaga) bilang ke saya bahwa masih punya hutang tentang short term visa untuk Kepri. Semoga sebelum masa jabatannya selesai regulasi tentang jenis dan tarif short term visa sudah ditandatangani presiden,” kata dia.

Baca Juga: Dinilai Hambat Penerbangan China-Batam, Asosiasi Pariwisata Soroti Biaya Visa

Stimulus utama yang sedang diperjuangkan bersama saat ini adalah relaksasi kebijakan tentang VoA khusus buat Kepri. Dengan skema visa yang lebih pendek dan murah, ia harap Kepri lebih menarik dan affordable bagi wisatawan mancanegara.

Stimulus lainnya, ialah Pemprov Kepri bersama industri pariwisata dan masyarakat juga tidak pernah berhenti menggelar berbagai event dan menata daya tarik baru dalam upaya menarik minat kunjungan wisman dan lokal ke Kepri.

“Semoga Kepri juga dapat memberi kontribusi besar bagi negara, baik dalam peningkatan kunjungan wisman, perolehan devisa dan menggairahkan investasi. Pastinya dengan regulasi yang baru nanti kita harapkan ekosistem pariwisata Kepri akan semakin kompetitif,” ujar Guntur.

Baca Juga: Taksi Online Sudah Resmi Beroperasi di Bandara Hang Nadim, Kapolsek Tekankan Pentingnya Ketertiban

Sementara untuk tarif tiket feri tujuan mancanegara, kata dia, sampai saat ini masih sama dan belum ada penurunan. Dia minta agar KPPU dapat memfasilitasi penurunan harga tiket ini secara wajar dan berkeadilan untuk semua.

Untuk data kunjungan wisman ke Kepri selama satu semester sampar Juli 2024 telah mencapai 763.406 orang wisman. Kunjungan terbesar adalah turis asal Singapura, Malaysia dan Tiongkok.

Pintu masuk Batam masih menempati posisi pertama peyumbang wisman di Kepri. Lalu dsusul oleh Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie, mengungkapkan harapan besar untuk menghidupkan kembali penerbangan internasional langsung dari Tiongkok ke Batam, setelah sebelumnya hanya terbatas pada beberapa penerbangan charter awal tahun 2024. Dalam konteks ini, penerbangan dari China ke Batam kini terhenti sepenuhnya.

Baca Juga: Disbudpar Promosikan Wisata Golf di MATTA FAIR Malaysia

“Sejauh ini belum ada penerbangan dari China reguler, sebelumnya hanya ada empat kali penerbangan namun kemudian berhenti,” ujar Andi, Selasa (6/8).

Menurutnya, berhentinya penerbangan ini sebagian besar disebabkan oleh biaya visa dua kali yang harus dibayar para wisatawan ketika masuk Indonesia.

“Kebijakan (bebas biaya) VoA ini harus segera direalisasikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mengingat negara-negara tetangga telah menghapuskan biaya visa mereka,” kata Andi. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Baca Juga

Update