Sabtu, 9 November 2024

Kebijakan VoA Tak Kunjung Disahkan, Asparnas Kepri: Suntuk Juga Menunggunya

Berita Terkait

spot_img
Sejumlah wisman tiba di Pelabuhan Internasional Sekupang, beberapa waktu lalu. Desakan penurunan tarif VoA terus digaungkan ke pemerintah pusat. (F. Dalil Harahap/Batam Pos)

batampos – Kebijakan tarif Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara (wisman) masih mengambang. Pemerintah pusat tak kunjung mengesahkan rancangan baru visa kunjungan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan, bahwa aturan baru mengenai VoA diproses ulang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pemerintah setempat mengharapkan agar biaya VoA dibebaskan.

“Diproses ulang kata Pak Menteri (Sandiaga Uno). Ditunggu aja,” kata Ardi, Senin (5/8).

Baca Juga: Angkat Kunjungan Wisman ke Batam, Sandiago Uno Ungkap Sudah Tandatangani Rancangan Tarif VoA

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Kepri, Mulyadi Tan menyimpulkan kebijakan tarif VoA yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, butuh waktu lama untuk disetujui. Bisa-bisa aturan tersebut bakal terealisasi pada saat pergantian presiden.

Kemungkinan, menurut dia, di tahun 2024 ini pun tidak bakal selesai. Pemerintah setempat diminta bersiap mencari stimulus guna menggenjot kunjungan turis asing ke Kepri.

“Belum putus, suntuk juga menunggunya. Masih lama itu, kemungkinan tunggu ganti presiden baru disetujui,” ujar dia.

Sebelumnya, Menparekraf RI, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa dirinya baru menandatangani kembali rancangan VoA. Saat ini rancangan itu juga dilanjutkan ke Kemenkumham untuk ditandatangani.

Baca Juga: Kaca Mobil Dilempar Batu, Kapolres Barelang: Bisa Menganggu Wisman

“Minggu ini saya telah menandatangani kembali rancangan VoA, dan menunggu tanda tangan Kemenkumham untuk finalisasi sebelum ditetapkan jadi aturan pemerintah,” ujar Sandiaga Uno saat di Mega Mall Batam Centre, Minggu (4/8) kemarin.

Sandi sudah pernah menyampaikan ke Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Kadispar Kepri Guntur Sakti, bahwa perubahan ini dilakukan untuk membantu kunjungan wisman ke Kepri yang terkendala tarif VoA dan tiket feri. “Biaya VoA yang dinilai membebani dan tarif tiket yang masih mahal,” katanya.

Karena itu, ia berharap biaya VoA bisa segera dibebaskan. Terutama untuk negara-negara terbanyak berkunjung ke Indonesia.

Baca Juga: Kunjungan Wisman ke Batam Naik 25,24 Persen, Terbanyak dari Singapura

Begitu juga untuk tiket feri dan pesawat terbang yang juga banyak dikeluhkan. Pihaknya juga berencana menambah jumlah penerbangan dan feri, sehingga angka kunjungan meningkat.

“Dengan banyaknya kunjungan, otomatis ekonomi meningkat, dan diharapkan harga tiket juga dapat efesien dan harga diturunkan,” ujar Sandi. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Update