batampos – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam belum menentukan jadwal operasi pasar khusus digelar. Hal itu dikarenakan belum berkoordinasi dengan distributor yang memiliki peran penting dalam gelaran operasi pasar khusus tersebut.
Gelaran operasi pasar khusus ini diinisiasi Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau, yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta distributor Kota Batam.
“Untuk waktu belum ditentukan, yang pasti kami usahakan secepatnya,” tegas Kadisperindag Kota Batam, Gustian, Rabu (24/5).
Menurut dia, pihaknya harus berkoordinasi dengan distributor terkait operasi pasar khusus ini. Apakah yang dijual hanya telur dan ayam, atau ada tambahan lain, sesuai dengan kebutuhan komoditas yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga:Â Ini Pengakuan Korban Tenggelam yang Selamat di Tanjunguncang
“Iya masih kami bicarakan dengan distributor. Apasaja yang akan dijual selain ayam beku dan ayam potong,” terang Gustian.
Gustian mengakui, kenaikan harga telur di pasaran Batam karena pakan ternak ayam yang naik. Hal itu juga berdampak pada harga ayam potong segar.
“Ya karena pakan ayam yang naik. Jadi berdampak pada harga telur dan ayam,” jelas Gustian.
Menurut dia, saat ini harga telur ayam juga sudah mulai berangsur turun. Namun, beberapa pedagang masih memanfaatkan harga telur cukup tinggi, hingga membuat masyarakat resah.
Baca Juga:Â Warga Tanjunguncang Kesal, Jalan Tak Kunjung Diperbaiki
“Untuk mengatasi keresahaan masyarakat, kami akan gelar operasi pasar khusus, ya jadwalnya menyusul,” sebut Gustian.
Masih kata Gustian, kebutuhan telur ayam buras di Batam per harinya 25 ribu ton. Sedangkan yang dihasilkan peternak di Batam hanya 10 ribu ton.
“Ya sisanya didatangkan dari luar. Nah dari luar ini juga sedang tinggi, makanya harga telur sempat naik, tapi sekarang sudah mulai turun,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta