Kamis, 28 November 2024
spot_img

Kecelakaan Kerja Kerap Terjadi, SPSI Minta Pengawasan Maksimal di Galangan Kapal

Berita Terkait

spot_img
ILUSTRASI: Proses evakuasi jenazah siswa SMK yang sedang magang di galangan kapal.

batampos – Kecelakaan kerja yang menewaskan dua pekerja di galangan kapal PT Marcopolo, Seilekop, Sagulung, Kamis (21/10) lalu, disoroti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kepri. SPSI menilai minim pengawasan dan penindakan terhadap perusahaan yang melanggar ataupun mengabaikan penerapan keselamatan, kesehatan kerja (K3).

Untuk itu SPSI meminta dengan tegas, agar pengawas ketenagakerjaan dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kepri untuk lebih memaksimalkan lagi fungsi pengawasannya di lapangan demi menjamin keselamatan kerja pekerja.


“Ini masalah klasik. Terjadi dan terjadi lagi (kecelakaan kerja galangan kapal yang merenggut korban nyawa). Itu karena minimnya pengawasan dan penindakan terhadap pelanggar ataupun perusahaan yang mengabaikan K3 kepada pekerja,” ujar Ketua DPD FSP LEM SPSI Provinsi Kepri Saiful Badri.

Baca Juga: Polisi Grebek Penampungan PMI Ilegal di Bengkong

Kecelakaan kerja yang terjadi selama ini diakui Saiful banyak yang memakan korban nyawa dan penindakan hanya sebatas hukum pidana kepada pelaku atau pekerja lain yang menyebabkan kecelakaan tadi. Sementara penindakan sanksi administrasi terhadap perusahaan yang mengabaikan K3 jarang dilakukan. Ini yang menyebabkan banyak perusahaan yang terus mengabaikan K3 untuk jamin keselamatan karyawan tadi.

“Pidana pun kadang gantung di tengah jalan. Sanksi administrasi jarang kita dengar ditindaklanjuti. Padahal sanksi administrasi ini sangat penting untuk memberi efek jera kepada perusahan yang selalu mengabaikan K3 tadi. Ini yang kita harapkan kepada pihak pengawas dan penindak di lapangan untuk memperketat dan mempertegas lagi penerapan aturan K3 di setiap perusahaan,” tegas Saiful.

Baca Juga: Warga Tanjunguncang Keluhkan Pelayanan PT Moya

Sejumlah pekerja galangan kapal yang ditemui Batam Pos mengakui penerapan K3 di lingkungan galangan kapal sudah tak efektif lagi. Pengenaan helm pengaman misalkan hanya sebagai simbol atau kelengkapan peralatan kerja bagi karyawan di gerbang masuk perusahaan. Di dalam lingkungan kerja karyawan bebas untuk tidak mengenakan helm pengaman tersebut.

“Sudah tak befungsi lagi safety di dalam PT. Helm yang dipakai itu hanya untuk bisa lolos masuk ke lokasi kerja saja. Perlengkapan untuk tunjuk ke sekuriti di gerbang masuk saja. Di dalamnya sudah tak diawasi lagi. Sudah banyak yang abaikan K3 di lokasi perusahaan saat ini,” ujar Ringgo, pekerja galangan kapal di Tanjunguncang.

Seperti diketahui Kecelakaan kerja yang memakan korban nyawa di perusahaan galangan Kapal kembali terjadi di Batam. Naas kali ini dialami oleh Tw dan Pj, dua orang pekerja di lokasi galangan kapal PT Marcopolo, Sagulung. Keduanya tewas ditempat setelah terjadi kebakaran dan ledakan di tanki kapal yang sedang mereka kerjakan, Kamis (21/10) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Pemprov Kepri Diminta Siaga

Selain kedua korban yang meninggal dunia, ada juga dua korban luka-luka lain yang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Kondisi luka bakar yang dialami dua korban selamat ini cukup serius.

Empat korban termasuk dua korban yang meninggal, saat kejadian hendak membuka tutup tanki BBM kapal yang sedang mereka kerjakan. Seharusnya saat mengerjakan pekerjaan di dalam tanki BBM situasi di sekitar sudah harus steril dan ini tidak terjadi di tempat kerja ke empat korban.

Begitu tanki BBM dibuka ternyata ada sambaran api yang diduga datang dari pekerjaan lain yang berdekatan dengan tanki BBM tadi. Keempat korban disambar api yang menyebabkan dua orang diantaranya meninggal di tempat.

“Besar apinya jadi susah mau nolong mereka. Saat mau buka tanki BBM kesambar api langsung. Entah dari mana api itu,” ujar Js, seorang pekerja.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Wisman Meningkat Setiap Akhir Pekan

Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta Mahendra membenarkan kejadian tersebut. Dua pekerja meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut dan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan sejumlah luka bakar.

“Iya ada, lagi kami dalami. Dua orang meninggal dunia. Kita sudah ke TKP dan sedang dalami semuanya,” ujar Nyoman.

Pihak PT Marcopolo sendiri belum berkomentar dengan kejadian tersebut. Saat awak media mencoba konfirmasi tidak diperkenankan masuk oleh petugas keamanan perusahaan. (*)

 

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update