batampos – Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung menyikapi polemik peserta didik jenjang SMA di Batam. Banyak peserta didik yang bertahan di salah satu sekolah, padahal masih ada alternatif sekolah lain yang bisa menampung para siswa tersebut.
“Contohnya di SMAN 26 Batam itukan ada yang kosong, cuma kan masih ada aja peserta didik yang bertahan di sekolah sana,” kata dia, saat dihubungi, Senin (17/7).
Solusinya, kelas online pun dibuka di beberapa SMA negeri di Batam. Andi menjelaskan, sistem belajar online itu terpaksa dilakukan untuk menjadi solusi sementara.
“Terpaksa la belajar online dulu. Sebelumnya COVID-19 kan belajar online juga, yang terpenting mereka sekolah. Jadi itu lah solusi sementara,” kata dia.
Baca Juga: SMAN 3 Batam pun Buka Kelas Online
Ia menjelaskan berdasarkan aturan, peserta didik yang tidak diterima itu terpaksa ditampung agar pembelajaran dapat berlangsung.
“Kita minta orang tua harusnya mengerti bahwa sekolah yang lain juga sama bagusnya,” kata dia.
Disinggung mengenai sejumlah masalah saat belajar online, pihaknya akan melakukan penambahan setalah pembelajaran itu berlangsung.
“Solusinya itu dulu nanti kalau ada masalah kami cari lagi solusinya,” kata dia. (*)
Reporter: Azis Maulana