Rabu, 13 November 2024

Keluarga Korban Minta Ahmad Yuda, Pembunuh Istrinya Dihukum Setimpal

Berita Terkait

spot_img
Pelaku pembunuhan mantan Direktur RSUD Padangsidempuan (dua dari kiri) diciduk saat makan di Terminal Bus Arengka, Pekanbaru, Riau, Sabtu (11/1). F.Istimewa

batampos– Keluarga Te, mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan yang dibunuh Ahmad Yuda, suami keduanya di Batam mendatangi Mapolsek Batuaji, Selasa (14/11). Mereka datang memenuhi panggilan penyidik, sekaligus mengawal langsung penanganan kasus pembunuhan korban.

Salah satu keluarga yang datang ini adalah putri pertama korban yang ditemui di halaman mapolsek Batuaji, anak korban mengaku tak pernah mengenal pelaku yang tak lain adalah suami kedua sang ibu. Dia mengaku tak pernah menyetujui sang ibu menikah dengan pelaku.

“Tak pernah jumpa malah, ” ujarnya.

Keluarga yang lain juga menuturkan hal yang sama. Keluarga tidak merestui pernikahan kedua korban dengan pelaku. Keluarga bahkan tidak begitu kenal dengan pelaku.

BACA JUGA: Pengakuan Ahmad Yuda Berubah, Sebut Nekad Bunuh Isterinya Karena Permintaan Dana Mencaleg Tak Dikasih

“Dan ternyata memang kejam dia. Semoga mendapat hukuman yang setimpal, ” ujar keluarga lainnya.

Sumber lain menyebutkan, sikap keluarga yang menolak pernikahan korban dan pelaku wajar karena pelaku selama ini dikenal sebagai “pemain” yang suka gonta ganti Isteri. Isteri-isteri pelaku sebelumnya umumnya janda mapan. Dia memang mengincar harta dari wanita yang diincar nya.

“Dia (pelaku) ini pemain. Janda kaya semua incarannya. Ke orang-orang ngakunya developer (pengusaha). Ini orang lama di Batam. Sudah banyak korbannya, ” ujar sumber dekat di kepolisian.

Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir mengaku masih terus mendalami kasus pembunuhan berencana tersebut. Tersangka baru satu yakni Ahmad Yuda yang sementara mengaku motif pembunuhan ini karena masalah asmara.
“Masih terus kita dalami, ” kata Asmir.

Ahmad Yuda sendiri, mengakui membunuh korban karena cemburu. Dia belum mengakui kalau motif pembunuhan ini karena incaran harta korban. Dia menyebutkan kalau harta korban di Batam satu unit mobil Toyota Alphard dan rumah lokasi kejadian.
“Mobil lain itu mobil rental. Satu Alphard itu saja mobil kami, ” ujarnya. (*)

reporter: eusebius sara

spot_img

Update