Sabtu, 20 April 2024
spot_img

Kemenag Terbitkan KMA Kuota Haji 1444 H, Kepri Hanya 1.291 Jemaah

Berita Terkait

spot_img
Jemaah Calon Haji 2 F Cecep Mulyana
Ilustrasi. Calon Jemaah Haji. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, telah menandatangani Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 189 tahun 2023 tentang kuota haji Indonesia tahun 1444H/2023 M. Berdasarkan keputusan tersebut Provinsi Kepri hanya mendapatkan 1.291 kuota.

Dalam KMA yang ditandatangani Menag Yaqut ini ditetapkan kuota haji Indonesia tahun 1444 H berjumlah 221.000, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Batam, Syahbudi, mengatakan, untuk kuota haji reguler di Provinsi Kepri sendiri sebanyak 1.291 jemaah.

Sedangkan pembagian pernah wilayah seperti jemaah haji Batam masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres).

Baca Juga: Coklit Data Pemilih Pemilu 2024 Kota Batam Sudah Mencapai 283.145 Pemilih

“Untuk kabupaten kota belum, tunggu Kepres, ” tuturnya, Jumat (24/2/2023).

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, KMA ini akan menjadi pedoman seluruh jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah serta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji Khusus dalam melakukan finalisasi penyediaan layanan jemaah haji Indonesia.

KMA ini, lanjut pria yang akrab disapa Gus Men, menetapkan bahwa kuota haji reguler terdiri atas 190.897 kuota jemaah haji reguler tahun berjalan, 10.166 kuota prioritas lanjut usia, 685 kuota pembimbing dari unsur Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, dan 1.572 kuota petugas haji daerah. Kuota Petugas Haji Daerah ditetapkan paling banyak tiga orang untuk satu kelompok terbang

“Bagi provinsi yang menetapkan dan membagi kuota haji ke dalam kuota kabupaten/kota, ditetapkan secara proporsionalitas berdasarkan proporsi jumlah penduduk muslim dan/atau daftar tunggu pada masing-masing kabupaten/kota,” jelas Menag.

Baca Juga: Pelebaran Jalan Hang Jebat Nongsa Berlanjut

“Apabila sampai penutupan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) masih ada sisa kuota jemaah haji reguler, kuota prioritas lansia, kuota petugas pembimbing ibadah haji dari KBIHU, dan kuota Petugas Haji Daerah, maka sisa kuota tersebut digunakan untuk jemaah haji reguler nomor porsi berikutnya,” lanjutnya.

Apabila masih terdapat sisa kuota haji provinsi pada akhir masa pelunasan BPIH, sisa kuota haji provinsi dapat diberikan kepada provinsi lain dengan mengutamakan provinsi dalam satu embarkasi. Sementara untuk kuota haji khusus, kata Gus Men, terdiri atas 16.305 kuota jemaah haji khusus dan 1.375 kuota petugas haji khusus. Apabila sampai penutupan pelunasan masih terdapat sisa kuota jemaah haji khusus dan petugas haji khusus, maka kuota tersebut akan digunakan untuk jemaah haji khusus berdasarkan urutan nomor porsi berikutnya yang siap berangkat.

“Jemaah haji yang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahun 1441 H/2020 M yang tidak masuk alokasi kuota dan/atau menunda keberangkatan pada tahun 1443 H/2022 M diprioritaskan menjadi jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M sepanjang kuota haji tersedia,” sambungnya.

Baca Juga: Belum Ada Dokumen Sah, Warga Diminta Waspada dengan Penawaran KSB

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, total kuota terbanyak untuk Provinsi Jawa Barat yakni sejumlah 38.732 jemaah. Disusul dengan Provinsi Jawa Timur dengan total kuota 35.152 jemaah. Selanjutnya Jawa Tengah 30.013 jemaah, Banten sejumlah 9.356 jemaah serta Sumatera Utara 8.233 jemaah.

Berikut sebaran daftar kuota haji reguler per provinsi tahun 1444 H/ 2023 M:

1. Aceh: 4.378
2. Sumatera Utara: 8.328
3. Sumatera Barat: 4.613
4. Riau: 5.047
5. Jambi: 2.909
6. Sumatera Selatan: 7.012
7. Bengkulu: 1.636
8. Lampung: 7.050
9. DKI Jakarta: 7.926
10. Jawa Barat: 38.723
11. Jawa Tengah: 30.377
12. DI Yogyakarta: 3.147
13. Jawa Timur: 35.152
14. Bali: 698
15. NTB: 4.499
16. NTT: 668
17. Kalimantan Barat: 2.519
18. Kalimantan Tengah: 1.612
19. Kalimantan Selatan: 3.818
20. Kalimantan Timur: 2.586
21. Sulawesi Utara: 713
22. Sulawesi Tengah: 1.993
23. Sulawesi Selatan: 7.272
24. Sulawesi Tenggara: 2.019
25. Maluku: 1.086
26. Papua: 1.076
27. Bangka Belitung: 1.065
28. Banten: 9.461
29. Gorontalo: 978
30. Maluku Utara: 1.076
31. Kepulauan Riau: 1.291
32. Sulawesi Barat: 1.453
33. Papua Barat: 723
34. Kalimantan Utara: 416.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update