batampos– Mendekati perayaan tahun baru Cina atau Imlek 2575, pernak pernik bernuansa warna merah sudah mulai ramai menghiasi berbagai pusat perbelanjaan.
Pernak- pernik seperti lampion-lampion serta ornamen bernuansa warna merah dan emas tampak memenuhi stand panjang pedagang lampion di salah satu sudut mal ini.
Mulai dari amplop angpao, pajangan, tempelan bergambar, hingga lampion, bisa dibeli di sini. Harganya juga bervariasi. Amplop angpao dijual mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 18.000 per bungkus dengan isi beragam. Aneka tempelan bergambar dijual kisaran harga Rp 15.000 hingga Rp 40.000-an.
Selain itu, lampion-lampion berbagai bentuk juga dijual di sini. Lampion susun ukuran kecil, dijual seharga Rp 250 ribuan, sedangkan lampion ukuran besar yang dilengkapi lampu paling mahal dijual Rp 1.800.000. Lampion dengan harga termahal yang dijual di sini, berukuran cukup besar, memiliki aksen warna merah dan hitam yang elegan, serta dilengkapi lampu.
Salah seorang pedagang, Wati menuturkan penjualan sudah mulai ramai, mengingat perayaan Imlek yang akan jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang.
BACA JUGA:Â Seminggu Jelang Imlek, Ragam Pernak-Pernik Diburu Warga Tionghoa
Biasanya, pembeli mulai memesan dan membeli ornamen Imlek satu pekan menjelang perayaan hari raya Imlek.
“Paling laris sudah pasti angpao. Karena ini tidak pernah terlewatkan dalam momen Imlek,” ujarnya.
Wati mengatakan memasuk awal tahun 2024, berbagai macam pernak- pernik Imlek sudah mulai menghiasi dan menjadi buruan pembeli.
“Sejak dibuka awal Januari lalu, sudah ramai juga yang beli. Terutama mendekati perayaan, penjualan akan semakin meningkat,” sebutnya.
Di momen yang sudah mendekati Imlek ini, beberapa ornamen dan perlengkapan Imlek sudah mulai terjual habis.osalnya angpao dengan logo naga yang menjadi simbol naga kayu untuk tahun ini.
“Permintaan sudah banyak. Ini barang juga ada beberapa stoknya yang sudah habis terjual. Semua barang ini di pesan dari Tiongkok jauh sebelum momen Imlek. Jadi yang tersedia saat ini ya, hanya yang ada sekarang ini,” jelasnya.
“Penjualan tahun ini lebih bagus, pengunjung lebih ramai. Tentu membawa berkat bagi semua,” sebutnya.
Wati menambahkan, keberadaan stand ini akan buka hingga 9 Februari mendatang. Ia berharap tahun Naga Kayu ini memberikan keberkahan dan kemajuan bagi usaha-usaha yang ada di Batam.
“Semoga lancar semua usaha, keluarga, dan banyak keuntungan di tahun naga kayu ini,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan momen Imlek ini menjadi salah satu pendorong angka kunjungan wisman ke Batam. Meskipun berdekatan dengan pelaksanaan pesta demokrasi, tidak akan mengurangi kemeriahan perayaan Imlek tahun ini.
“Kita bisa lihat di wilayah Nagoya sudah banyak sekali hiasan dalam menyambut Imlek terpasang. Nagoya memang merupakan salah satu titik perayaan Imlek di Batam ini,” jelasnya.
Ia berharap perayaan Imlek ini bisa menjadi menu terbaik untuk yang merayakan, dan Batam pada khususnya.
Saat ini aktivitas penumpang khususnya wisman ke Batam masih 50 persen bila dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Batam masih harus berusaha untuk memulihkan angka kunjungan. Untuk itu, adanya momen Imlek ini diharapkan ada pergerakan di sektor wisata, yang bisa mendorong Batam ke arah lebih baik.
“Kita dorong pakai event, biar sektor wisata makin menggeliat,” ujarnya. (*)
Reporter: Yulitavia