batampos – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan rencana kenaikan insentif ketua RT/RW merupakan bentuk apresiasi dari menjalankan tugas, dalam membantu pemerintah. Sedikitnya kurang lebih 20 ribu lebih tenaga informal yang bertugas di segala bidang yang mendapatkan insentif setiap tahunnya.
“Kenaikan ini melihat potensi pendapatan asli daerah di tahun depan. Membaiknya ekonomi tidak saja berdampak terhadap pembangunan, namun juga perhatian pemerintah kepada masyarakat yang berperan menyukseskan program pemerintah,” jelasnya, Minggu (7/8).
Amsakar menjelaskan kenaikan insentif ini akan diberikan kepada ketua RT/RW, petugas posyandu yang menjadi perpanjangan tangan dalam menangani persoalan kesehatan ibu dan anak. Seperti diketahui peran mereka sangat penting. Terutama ke depannya, sebab Batam masih memiliki target penurunan angka stunting.
Begitu juga dengan guru TPQ yang selama ini memberikan ilmu agama kepada anak-anak. Perhatian seperti ini diharapkan bisa sedikit membantu bagi mereka dalam menjalankan tugasnya. Tidak saja itu, usulan pemberian insentif juga direncakan untuk penyelenggara jenazah.
“Rencana tahun ini penyelenggara jenazah ini harus sudah dapat. Namun karena ada kontraksi yang nilainya mencapai Rp 300 miliar, hal ini belum bisa terealisasi. Jadi sampai ke sana Pemko Batam memperhatikan,” imbuhnya.
Insentif merupakan salah satu fokus pemerintah daerah untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Kenaikan insentif ini diberikan beragam. Untuk ketua RT/RW kenaikan mencapai 100 persen. Sedangkan untuk tenaga atau petugas posyandu naik Rp 50 ribu.
Amsakar menambahkan ke depan jika ada kenaikan terhadap pendapatan daerah, tidak tertutup kemungkinan, insentif ini akan terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan, agar mereka yang bertugas membantu Pemko Batam turut merasakan keuntungan dari pendapatan daerah.
“Untuk itu, kami terus mendorong peningkatan potensi PAD yang ada di segala sektor. Baik pajak maupun retribusi, dan lainnya harus dioptimalkan lagi. Sehingga bisa nanti diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Hal ini sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat tentunya,” beber mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam ini.
Ia menyebutkan selama beberapa bulan ke depan, sektor penghasil diharapkan bisa memberikan dampak yang lebih baik dari semester pertama. Pariwisata yang sudah mulai membaik, harus terus didorong untuk terus pulih. Setiap tahun setidaknya 24 persen sumber PAD Batam berasal dari sektor pariwisata
“Kita patut bersyukur, berdasarkan data terbaru ada peningkatan yang cukup signifikan terhadap sektor wisata kita. Alhamdulillah, perlahan Batam membaik dan menyambut kepulihan, pasca Covid-19 yang sampai saat ini masih ada,” paparnya.
Lanjutnya, melalui relaksasi pajak yang saat ini tengah berlangsung, juga diharapkan ada optimalisasi. Sehingga capaian yang sudah diprediksi bisa bena-benar terwujud. Melihat perkembangan ekonomi, karena pengendalian Covid-19 yang saat mulai bergeser ke arah yang positif, semester kedua ini diprediksi PAD akan lebih baik dari sebelumnya.
Ia berharap optimalisasi yang dilakukan hingga akhir tahun ini, bisa memenuhi ekspektasi PAD. Sehingga rencana yang sudah disusun tahun depan bisa terealisasi. Amsakar menyebutkan tahun ini masih banyak proyek fisik yang ditunda, karena keterbatasan dana.
“Sama seperti beberapa tahun lalu. Pembangunan begitu massif. Hal ini bisa terwujud karena ditopang PAD kita yang sangat baik. Tentu ini yang kita harapkan bisa kembali terwujud. Sejujurnya, masih banyak rencana Pemko Batam di bawah kepemimpinan Pak Rudi yang harus direalisasikan,” tutupnya. (*)
Reporter : YULITAVIA