batampos – Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit mematikan nomor satu di dunia. Salah satu penyakit jantung yang berbahaya ialah jantung koroner dan risiko terhadap wanita jauh lebih besar ketimbang pria dikarenakan gejala yang dialami sangat berbeda.
“Penyakit jantung koroner termasuk yang berbahaya, terutama pada wanita karena gejala yang dialami tidaklah khas seperti pria atau bisa disebut indiagnose, tidak terdiagnosa secara rinci,” ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Awal Bros Batam, dr Yuni Twiyarti, Sp JP, saat dihubungi, Jumat (9/12).
Baca Juga:Â Ini Tanggapan Buruh Setelah UMK Batam Ditetapkan Rp4,5 Juta
Ia menerangkan gejala yang kerap terjadi pada wanita seperti kondisi badan yang mudah lelah, merasakan nyeri leher dan punggung. Kategori pengindap penyakit ini rata-rata di usia 55 tahun keatas, namun tidak menutup kemungkinan bisa dialami pada usia produktif.
“Ini yang menjadi perbedaan antara penyakit jantung pada wanita, karena pada tubuhnya bisa menghasilkan hormon menstruasi yang dapat mencegah gejala tersebut sehingga 10 tahun lebih lambat jika terkena jantung koroner,” jelasnya.
Dalam arti, selama perempuan masih mengalami periode menstruasi, maka mereka cenderung terproteksi dari penyakit tersebut.
Baca Juga:Â UMK Batam Rp4,5 Juta, Pengusaha Lakukan IniÂ
Tetapi bisa ada faktor lain yang membuat perempuan di usia muda bisa terkena penyakit jantung koroner seperti autoimun, faktor keturunan, termasuk perobekan pembuluh darah.
Kemudian terdapat risiko sosial, dimana lingkungan seharinya berinteraksi, sehingga sangat disarankan agar bisa mengelola stress yang baik serta dukungan orang terdekat, dan olahraga bisa mendeteksi ada gejala tersebut .
Ia pun menyarankan jika seseorang sudah mengalami gejala awal tersebut untuk bisa sesegera mungkin berkonsultasi, guna mengetahui lebih lanjut . Hal ini karena termasuk langkah awal, sosialiasai untuk kewaspadaan, percaya akan firasat gejala tersebut.
“Karena dari kasus yang d dapat gejala nyeri dan sebagainya tersebut terjadi pada malam hari,jadi sebelum terjadinya hal tersebut pasien bisa berkonsultasi dahulu,” ujarnya.
Baca Juga:Â Polda Kepri Amankan Tersangka Penggelapan Miliaran Uang Konsumen
Konsultasi seperti berdiskusi dengan dokter dan konsultasi sudah dapat 90 persen dari diagnosis melalui rekam jantung.
“Nanti akan diketahui apakah pasien tersebut mengalami gejala ke arah jantung koroner, sehingga kita bisa mengarahkan pemeriksaan lebih lanjut. Perhatian juga diberikan seperti treadmill, rekam jantung berkelanjutan, serta optimalisasi pola hidup,” tutupnya. (*)
Reporter : Azis Maulana