batampos – Keberadaan keramba apung dan pompong (kapal kayu kecil) di kawasan laut sekitar kawasan Batam center diduga menganggu alur pelayaran Internasional.
Sebab, mereka yang berada persis di kawasan Ocarina, kerap berada di tengah-tengah laut yang saat itu dilalui sejumlah kapal.
General Manager Operasional Pelabuhan Internasional Feri Batam center, Nika Astaga, mengatakan, keluhan itu baru disampaikan sejumlah operator kapal. Dimana nahkoda yang berlayar, cukup terganggu dengan keberadaan keramba apung hingga ke tengah laut.
Baca Juga:Â Beraktivitas Tengah Malam, Tambang Pasir Ilegal di Nongsa Digerebek Polisi
“Ternyata mereka ini (keramba apung) sudah cukup lama. Tapi baru-baru ini, mereka semakin banyak dan dikeluhkan para operator kapal,” jelas Nika.
Dikatakan Nika, setelah mendapat informasi, pihaknya bersama Syahbandar langsung menuju lokasi. Di sana mereka memberi peringatan kepada pemilik keramba agar tidak beraktivitas alur pelayaran internasional.
“Kami sudah peringati beberapa hari lalu, jangan beraktivitas di sana. Sebab sangat membahayakan nyawa penumpang dan lainnya,” sebutnya.
Baca Juga:Â Hari Pertama Operasi Patuh Seligi 2023, Pelanggaran Didominasi Pengendara Motor
Ia juga mempertanyakan pengawasan dari pemerintah setempat dan instansi terkait. Kenapa keramba apung bisa sampai ada di sekitar jalur pelayaran. Sebab keberadaan keramba apung, tak hanya satu, namun cukup banyak.
“Ada lebih dari satu, mereka seperti bebas tanpa ada pengawasan, kami minta pengawasan dari pemerintah, karena ini menyangkut keselamatan juga,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yashinta