batampos – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri dr Rusdani mengatakan jumlah dokter speslias di Kepri sangat mencukupi. Hanya saja, penyebarannya memang tidak merata untuk seluruh wilayah Kepri, terutama di wilayah terpencil.
“Kuantiti dokter spesialis mencukupi, tapi penyebaraannya tak merata. Apalagi pulau-pulau terpencil,” ujar Rusdani kepada Batam Pos, Kamis (13/7/2023).
Dikatakan, ada beberapa alasan dokter enggan bertugas di daerah terpencil. Diantaranya ketersediaan fasilitas dan alat yang kurang memadai. Kemudian kurangnya perhatiaan dan penghargaan, termasuk dari pemerintah.
“Kadang di daerah itu, fasilitas dan alat tidak ada, penghargaan untuk dokter, khususnya spesialis juga kurang. Intinya, dokter pun ingin hidup layak jika bertugas di satu daerah, apalagi dokter spesialis yang untuk jadi dokter spesialis itu butuh perjuangan juga,” jelas Rusdani.
Baca Juga:Â BP Batam Siapkan 199 Hektar Lahan untuk Relokasi Warga Rempang
Menurut dia, hampir 90 persen dokter yang ada di Kepri bertugas di kota-kota utama, seperti Batam, Tanjungpinang, Karimun. Sedangkan lainnya, bertugas di beberapa daerah.
“Untuk jumlah dokter spesialis itu ratusan, 90 persen di Kota besar Kepri,” jelasnya.
Disinggung untuk ketersediaan dokter speslias di Batam, menurut Rusdani mencukupi. Bahkan beberapa dokter spesilis di Batam seperti dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter kandungan dan dokter anestesi keberadaan mereka cukup banyak.
“Untuk beberapa dokter spesialis tertentu juga mayoritas mencukupi, ” Imbuhnya.
Baca Juga:Â Kebutuhan Welder Banyak, Disnaker Batam Dorong Perusahaan Gelar Pelatihan
Namun ia tak menampik masih ada beberapa dokter spesialis di Batam yang masih kurang. Hal itu dikarenakan, jumlah rumah sakit di Batam yang cukup banyak, sehingga ketersediaan dokter spesialis tidak ter backup. Seperti dokter speslisit saraf, spesialis THT dan lainnya.
“Memang ada beberapa dokter yang keberadaanya minor, karena banyaknya pertumbuhan RS, ” pungkasnya.(*)
Reporter: Yashinta