batampos – Masyarakat yang ingin menggunakan trasnportasi Trans Batam wajib membayar secara non tunai atau dengan kode QR. Aturan ini mulai wajib berlaku sejak 1 Januari 2023.
Meski begitu, ternyata masih ada penumpang yang mencoba membayar secara tunai. Namun ditolak oleh petugas dan menyarankan untuk membayar menggunakan QR atau dengan membeli kartu brizzi yang ada di halte pemberhentian.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim mengatakan aturan wajib non tunai sudah berlaku sejak 1 Januari. Meski penerapannya sudah jauh-jauh hari.
Baca Juga: Permintaan SKCK Meningkat
Pembayaran non tunai bertujuan memudahkan masyarakat di zaman yang serba maju teknologi. Sebab tak perlu khawatir jika lupa membawa uang tunai, karena cukup memindai barcode yang terdapat di alat e-tiketing trans Batam.
“Sebelum tahun baru , aturan ini masih belum wajib, jadi bayar tunai diterima.. Tapi per 1 Januari, sudah tak bisa lagi. Wajib bayar non tunai,” kata Salim.
Menurut dia, ada dua opsi alat pembayaran non tunai yang bisa digunakan masyarakat. Pertama menggunakan kartu Brizzi dari BRI yang bisa diisi ulang dan kedua QRIS (Quick Response Indonesia Standar).
Baca Juga: Imigrasi Batam Kembali Buka Layanan Paspor di Hari Minggu, Cukup WA Nomor Ini
Pembayaran juga bisa dengan beberapa aplikasi uang digital seperti , Shoppepay, Dana LinkAja, Gopay, Astrapay, Ovo, maupun mobile banking.
“Pembayaran non tunai lebih murah dibanding langsung. Setelah discan saldo akan terpotong secara otomatis dikartu atau e-money konsumen sesuai tarif perjalanan, ini juga akan terhindar dari penggunaan uang palsu, ” jelas Salim.
Sementara itu bagi maysarakat yang ingin mendapatkan kartu non tunai Brizzi bisa mendapatkan melalui bank atau merchant minimarket.
Kartu ini tidak hanya bisa digunakan di Trans Batam saja tapi juga bisa untuk membayar parkir di pusat perbelanjaan, supermarket dan lain-lain.
“Kami juga siapkan satu counter di pintu masuk. Jika masyarakat belum memiliki kartu non tunai, bisa mendapatkan di pintu masuk Trans Batam,” kata Salim.
Baca Juga: Lahan Makam Pasien Covid-19 Segera Dipakai Untuk Pemakaman Umum
Sementara Wineke, salah satu warga yang kerap menggunakan Trans Batam, mengaku cukup terbantu dengan adanya pembayaran non tunai. Apalagi pembayaran non tunai lebih murah Rp 1000 dibanding bayar tunai.
“Sebelumnya ke Sekupang Rp 6 ribu, sekarang non tunai cuma Rp 5 ribu. Jadi lebih murah. Saya juga tak repot mengeluarkan uang saat naik bus, ” sebut Wineke.
Ia berharap, Dinas Perhubungan tak hanya memperbaiki proses pembayaran, namun juga fasilitas Trans Batam. Sebab banyak dari pintu Trans Batam yang sudah rusak dan harus dibuka manual.
“Kalau bus yang tua, Rata-rata pintu rusak dan harus buka manual. Beda dengan yang baru. Semoga kedeoannyarbisa diperbaiki,” katanya.(*)
Reporter: Yashinta