batampos – Kementerian Kelautan dan Perikanan menitiberatkan perhatian terhadap upaya penyelundupan ataupun pengiriman secara ilegal benih bening lobster (BBL) ke Vietnam. Perhatian ini ditekankan dalam operasi bersama pengawasan dan penindakan indikasi penyelundupan benih bening lobster (BBL) selama sebulan kedepan dengan melihat instansi penegak dan pengawas terkait.
Dirjen PSDKP Laksamana Muda TNI Adin Narawaluddin menjelaskan, fokus perhatian dengan penyelundupan BBL ini bukan tanpa alasan, sebab, sebagian besar industri lobster di Vietnam berasal dari Indonesia. Padahal Indonesia sendiri belum memiliki kebijakan untuk ekspor BBL ke luar negeri sehingga dipastikan BBL yang masuk ke Vietnam itu ilegal.
Untuk itu melalui operasi bersama yang sudah dibuka dan kegiatan pengawasan ke depannya PSDKP akan menitiberatkan perhatian dengan penyelundupan BBL ini.
Baca Juga: Musim Kampanye Sudah Bergulir, TKD Amin di Kepri Belum Dapatkan SK
“Belum ada kebijakan ekspor BBL, tapi Vietnam klaim BBL sebagian besar dari Indonesia. Industri lobster mereka cukup maju. Ini yang mau kita tertibkan. Kalau memang BBL dari Indonesia ya sesuai prosedur. KKP mencoba menangkap peluang ini. Karena potensinya besar,” kata Adin.
Peluang yang dimaksud, jelas Adin, adalah upaya KKP untuk mendapatkan kerja sama yang baik antara Vietnam dan Indonesia dalam bidang ini sehingga Industri lobster di Vietnam tidak mengorbankan begitu saja BBL dari Indonesia.
Baca Juga:Â Animo Tinggi, Calon Penumpang Roro Mulai Daftarkan Kendaraan di ASDP Telaga Punggur
“Pak Menteri (KKP) mencoba menangkap peluang ini. Nilai ekspor BBL tinggi mencapai 3 miliar Dolar. Bapak Menteri coba dorong untuk ada kerja sama. Peningkatan budidaya BBL di Indonesia dan dibawa ke Vietnam sesuai prosedur. Sebelum itu terlaksana ya kita akan gencar terus operasi untuk menghentikan penyelundupan BBL ini,” ujar Adin.
Dalam operasi bersama untuk memutuskan pengiriman BBL secara ilegal ini, KKP menggandeng semua pihak untuk sama-sama memantau dan mengawasi seluruh pintu keluar masuk termasuk wilayah perairan agar tidak ada lagi cela atau peluang keluarnya BBL ke luar. (*)
Reporter: Eusebius Sara