Selasa, 17 September 2024
spot_img

Koalisi Gemuk Dukung Amsakar – Li Claudia, Dewan Pakar NasDem Gusar Isu Politik Identitas Jelang Pilkada Batam

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240729 WA0007
Dewan Pakar Partai NasDem, sekaligus Ketua Umum DPP Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu), Pietra Machreza Paloh. (Istimewa)

batampos – Dukungan terus mengalir terhadap bakal pasangan calon kepala daerah di Batam, Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra. Bahkan, tersiar kabar jika PKS bakal merapat ke koalisi gemuk itu.

Amsakar – Li Claudia telah meraih dukungan dari 10 partai politik (parpol), setara 37 kursi dari total 50 anggota DPRD Batam, untuk melaju pada Pilkada Batam tahun ini. Tersisa kini hanya ada dua partai yang belum menentukan arah, yakni PKS dan PDIP. Jika satu diantara dua parpol itu merapat ke pasangan tersebut, maka dipastikan Pilkada Batam melawan kotak kosong.



Namun, informasi tersebut terbilang belum jelas. Dewan Pakar Partai NasDem, Pietra Machreza Paloh juga tidak dapat memastikan informasi yang beredar itu.

“Setau saya, PKS belum dapat kabar. Bang Am (Amsakar) aja masih di sana (Batam). Sampai detik ini saya belum dapat informasi yang pasti, tapi tidak tahu di internal mereka di sana,” kata dia, Senin (29/7).

Baca Juga: Diduga Kurang Sosialisasi, Gerakan Pangan Murah di Batam Sepi Pembeli

Jika benar dukungan terbaru bakal didapat, maka pupus sudah harapan dari bakal calon lain. Pilkada Batam 2024 pun akan melawan kotak kosong. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kotak kosong pernah menang pada Pilkada Makassar di 2018 silam.

Menurut Ketua Umum DPP Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) itu, peristiwa di Makassar itu algoritmanya tidak bisa disamakan dengan kondisi Batam sekarang. Ia berpendapat bahwa sosok Amsakar merupakan figur yang dinanti masyarakat, serta terbukti berpengalaman mengabdi untuk daerah selama kurang lebih 26 tahun.

“Kita sudah melihat pragmatisme dalam Pilkada melewati kepada masyarakat itu sendiri. Kalau mereka (masyarakat) ingin Batam ini dipimpin dengan orang yang memang mengerti tentang Batam, saya rasa mereka akan memantapkan pilihannya,” ujar Pietra.

Pihaknya kini fokus mengantisipasi terjadi money politic pada Pilkada Batam 2024. Melihat ke belakang, bahwa politik uang sangat marak dan menjamur di masyarakat. Hal demikian bahkan dianggap sebagai sebuah tradisi oleh sejumlah orang.

Baca Juga: Lebih dari Sepekan Air Tak Mengalir di Tanjunguncang dan Sengkuang, 8.000 Pelanggan Terdampak

“Ini (politik uang) harus jadi pendidikan buat publik, bahwa jangan sampai menggadaikan sesuatu untuk lima tahun ke depan dengan uang ratusan ribu. Menggadaikan masa depan anak, ekonomi dan lain-lain hanya pada saat hari H mendapatkan amplop. Itu namanya mengkerdilkan masyarakat,” ujar dia.

Lalu, ada persoalan lain yang turut disorot oleh Pietra, yakni maraknya isu SARA dan politik identitas menjelang Pilkada Batam. Baginya itu semua harus disikapi secara dewasa.

Dia yakin, warga Batam dibekali pengetahuan yang baik mengenai berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Pastinya juga menjaga toleransi yang diberikan oleh para pendahulu bangsa.

“Janganlah sampai kita terpecah belah hanya karena sesuatu yang kita sendiri pun belum tau dan tidak membacanya,” kata dia.

Pietra gusar melihat isu-isu seperti itu marak beredar di media sosial. Politik identitas mestinya tak dibiarkan tumbuh kembang di negeri yang berdemokrasi.

Baca Juga: Disnaker Batam Pantau Peserta Pelatihan Sampai Dapat Kerja

“Kenapa politik identitas ini hanya ada pada saat Pilkada atau saat Pileg? Apakah kita pribadi itu sudah menjadi ahli surga? Mengapa harus itu kita biarkan tumbuh di negeri yang berdemokrasi? Kembali lagi, adab itu lebih tinggi dari ilmu. Jadi jangan teriak-teriak minoritas dan lain-lain, kita sendiri belum tentu diterima dengan layak nantinya,” ujar Pietra.

Isu SARA dan politik identitas, lanjut Pietra, takkan berpengaruh terhadap Batam yang multikultural dan multireligi. Masyarakatnya sudah berbaur satu sama lain, baik itu Melayu, Tionghoa, Bugis, serta etnis lainnya.

“Jangan teriak-teriak politik identitas sementara kerja, mencari makan di pabrik yang dipimpin oleh minoritas. Kemunafikan itu jadinya. Saya cinta negeri ini, saya cinta Batam,” katanya.

Soal dukungan diberikan ke Amsakar – Li Claudia, Ketua DPD PKS Batam, M Yusuf menyebut, belum ada surat rekomendasi untuk Pilkada Batam dari DPP PKS.

“Untuk memastikan itu tentu harus ada barangnya (surat rekomendasi). Sementara hingga saat ini, kami di DPD belum menerima surat rekomendsi dari pusat,” ujarnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Batam, Nyanyang Harris Pratamura juga belum menyampaikan terkait kabar itu secara gamblang. “InsyaAllah,” jawabnya singkat, ketika ditanya mengenai kabar dukungan terbaru dari PKS ke pasangan Amsakar – Li Claudia. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update