Selasa, 7 Januari 2025

Kompak Bangun Batam

Berita Terkait

spot_img

batampos – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mendapat dukungan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam usai menetapkan perubahan nama jalan layang Sungai Ladi. Menurut Rudi, dukungan ini menjadi modal penting dalam membangun Batam Kota Baru yang modern dan madani.

“Saya atas nama pribadi mengapresiasi dukungan dari LAM dan para tokoh masyarakat. Mari bersama-sama kita berkontribusi untuk kemajuan kota tercinta ini,” ujar Rudi, Minggu (5/1/2025).


Rudi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kekompakan demi menciptakan situasi kondusif Kota Batam.

Ia mengatakan bahwa Batam memiliki potensi luar biasa sebagai salah satu destinasi unggulan investasi di Indonesia.

Sehingga, tantangan dan rintangan untuk melangkah maju pun memerlukan dukungan dari seluruh komponen daerah dan lapisan masyarakat.

“Saya berpesan agar kita tetap bersatu padu dalam menjaga stabilitas daerah. Jangan terpecah belah karena satu dan lain hal yang bisa mengganggu situasi kondusif dan keamanan kota ini,” tambahnya.

Sementara, Lembaga Adat Melayu (LAM) mengapresiasi keputusan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi yang bersedia untuk mengubah nama jalan layang Laksamana Ladi menjadi jalan layang Sungai Ladi.

Dalam keterangannya, Ketua Umum LAM Kota Batam, YM. H. Raja Muhamad Amin mengatakan, Muhammad Rudi yang juga bergelar Dato’ Setia Amanah merupakan figur pemimpin berjiwa besar.

Ini terbukti dengan kebesaran hatinya yang telah mendengarkan masukan serta saran dari LAM, sejarawan Kepulauan Riau, serta tetua dan pemuka adat lainnya terkait usulan penggantian nama flyover.

“Ini menunjukkan beliau (Muhammad Rudi) adalah seorang pemimpin besar dan amanah serta tau betul bahwa beliau sedang memimpin negeri Melayu yang sarat dengan makna sejarah serta penuh dengan Tamaddun Melayu,” ujar Raja Muhamad Amin.

Ia pun juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Muhammad Rudi sebagai Kepala BP Batam yang langsung bertindak usai polemik penamaan jalan layang dengan panjang 120 meter ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat Batam.

“Kami ucapkan terima kasih sekalung budi karena sudah berlapang dada dan menerima masukan kami,” pungkasnya. (*)

spot_img

Update