Senin, 30 September 2024

Korban Tenggelam di Sungai Sekupang, Bocah 8 Tahun Ditemukan Meninggal

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240929 WA0024
MH, bocah berusia 8 tahun, tenggelam saat mandi di sungai kawasan Pondok Pratiwi 3, Sekupang. F. Rengga/Batam Pos

batampos – MH, bocah berusia 8 tahun, dilaporkan tenggelam saat bermain dan mandi di sungai kawasan Pondok Pratiwi 3, Sekupang, Minggu (29/9) sore. MH tengah mandi bersama empat temannya ketika insiden tragis ini terjadi.

Warga sekitar berhasil menemukan korban di sungai dan langsung membawanya ke rumah sakit. Namun, sayangnya, saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa lagi.



Menurut saksi mata, Yono, korban yang tidak bisa berenang diduga tenggelam di bagian sungai yang lebih dalam, meskipun aliran air terlihat tenang. “Teman-temannya tidak menyadari korban tenggelam hingga warga turun tangan untuk mencari dan mengevakuasi korban,” ujar Yono.

Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. HM, yang merupakan pelajar di Pondok Yayasan Barokah Peduli Insani, Panti Asuhan Al Haris, pergi berenang ke sungai bersama empat temannya. “Saat tiba di lokasi, mereka melompat bersama, namun korban tenggelam. Warga dan perangkat RT yang turun ke lokasi menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Benhur.

Kapolsek juga menambahkan bahwa korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat. Namun sayang, korban sudah tak bernyawa lagi. Pihak kelurga pun langsung dibawa ke rumah untuk disemayamkan. Kapolsek mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua, terutama di musim hujan ketika banyak area yang tergenang air dan aliran sungai menjadi lebih deras serta dalam.

“Kami berencana memasang spanduk larangan berenang di sekitar lokasi tersebut, terutama bagi anak-anak. Meski air di sana terlihat tenang, namun bisa sangat dalam. Ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tegas Benhur.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama terhadap anak-anak yang bermain di luar rumah selama musim hujan, mengingat risiko tenggelam dan bahaya lain seperti pohon tumbang. “Kami juga meminta kepada dinas terkait untuk segera menebang pohon tua yang rawan tumbang di area ini,” tutup Benhur. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update