batampos – Rumah Sakit KPJ (Kumpulan Perubatan Johor, Red) Pasir Gudang di Johor Bahru, Malaysia menyediakan fasilitas spesial, yakni layanan jemputan khusus bagi pasien asal Indonesia, khususnya Batam apabila berobat ke rumah sakit mereka.
“Kami ada layanan jemputan dan antar khusus pasien daripada Batam apabila berobat ke hospital ini. Jemputan dari Pelabuhan Puteri,” ujar Kepala Rumah Sakit KPJ Pasir Gudang, Khairul Hasanain bin Abdul Hamid di sela-sela kunjungan International Media Gathering ke Pasirgudang, Jumat (16/9/2022).
Selain menyediakan fasilitas penjemputan, rumah sakit ini juga menyediakan patient centre. Di pusat pasien ini, pasien asal Indonesia akan dilayani secara khusus, mulai dari screening awal, arahan konsultasi dokter hingga penegakan diagnosa.
“Screening dibuat Ahad (Minggu,Red) untuk memudahkan pasien Indonesia berubat dan tak mengganggu kerja. Sabtu boleh datang pasien ke sini. Kami tetap layanlah,” jelas Khairul.
KPJ Pasir Gudang merupakan cabang ke-23 rumah sakit spesialis di bawah naungan KPJ Healthcare sdn bhd. Memiliki 137 kasur, 5 ICU, dan 6 daycare. “Bilik rawatan pasien, ada kelas. Mulai dari VIP suite, single room, twin-sharing room, dan kamar reguler 4 pasien satu bilik,” jelas Khairul.
“Pasien Indonesia yang rawatan inap dan jug yang berobat di sini ada sekitar 15 persen. Kebanyakan mereka datang untuk medical check-up, screening dan juga ambil layanan cardiologi dan ortopedi,” ujarnya.
KPJ Pasir Gudang memang terkenal akan layanan cardiologi dan juga ortopedi. Selain itu, ada juga spesialis layanan internis endoscopi di lantai dua.
“Ada berbagai macam paket kesehatan yang kami sediakan. Mulai dari paket kesehatan screening. Basic hingga esensial. Nah kalau paket endoscopi, mulai dari pemeriksaan tahap awal, screening, cuci usus hingga diagnosa dokter. Kita ada semualah,” ujar Staf Perawat khusus Endoscopi, Yati.
Dalam perobatan di rumah sakit ini, pasien dilayani sesuai dengan motto mereka, Peduli Kehidupan (Care for Life). Dimana, masing-masing pasien, dilayani bukan hanya satu dokter saja, melainkan tim dokter spesialis berdasarkan hasil diagnosa awal. (*)
Reporter: Chahaya Simanjuntak