batampos – Warga kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji menggelar unjuk rasa di Jalan Brigjen Katamso depan pemukiman mereka, Jumat (2/6). Aksi ini merupakan luapan kekesalan mereka atas krisis air bersih yang sudah lama berlangsung.
Ini aksi yang kesekian kali, yang mana akhir sebelumnya, mereka memajang papan bunga duka cita untuk pengelola air bersih di kota Batam di lokasi yang sama.
Pantauan di lapangan, unjuk rasa dan orasi ini didominasi para ibu-ibu. Mereka memasang tulisan kekecewaan mereka di selebaran dan juga berteriak agar keluhan mereka segera ditanggapi.
“Setiap malam kami begadang jaga air yang keluarnya kecil. Siang hari juga harus keliling cari air galon. Kadang harus beli dari mobil tanki. Sudah berbulan-bulan kami menderita seperti ini. Tolonglah ini ditanggapi. Lancarkan aliran air kami di sini,” ujar Sonya, seorang warga.
Baca Juga:Â Persoalan Air di Batam Menambah Beban Masyarakat
Imbas dari situasi krisis pasokan air bersih ini juga berkurangnya warga Tanjunguncang. Banyak warga yang memilih pindah dari sana agar tidak lagi menderita dengan persoalan air bersih.
Mereka yang ngontrak ataupun ngekos memilih pindah ke pemukiman lain di Batuaji atau Sagulung.
“Sudah tak terhitung yang pindahan. Ada yang jual rumah lah, yang pindah kontrakan lah. Banyak yang sudah menyerah karena masalah air ini,” kaya Nurdin, masyarakat lainnya.
Warga yang bertahan di sana umumnya pemilik rumah yang memang hanya rumah itu yang dimiliki. Jika saja ada pilihan lain pastinya sudah pindah.
“Sampai beli air pakai mobil tanki kami. Sudah bertahun-tahun masalah air ini dan belakangan semakin parah. Sudah betul-betul menderita kami di sini,” ujar Yunita, warga perumahan Putera Jaya.
Baca Juga:Â JCH Kloter 1 Embarkasi Batam Mulai Berangkat dari Madinah Menuju Mekkah
Ketua RT 01/ RW 023 Surya Dharma Sitompul menuturkan, perangkat RT/RW di sana sudah mengupayakan berbagai cara untuk menyampaikan persoalan itu ke pihak pengelola dan pemerintah Kota Batam, namun tanggapan sangat minim. Pengelola datang hanya sekedar pengecekan namun tidak ada upaya untuk mengatasi persoalan yang dikeluhkan warga.
“Tak ada solusi, hanya cek-cek saja. Sudah berulang kali kita sampaikan, bahkan berdiskusi langsung dengan pengelolah tapi tetap sama juga seperti ini. Sampai kapan ini baru ditanggapi,” ujar Dharma. (*)
Reporter: Eusebius Sara