batampos – Krisis air bersih tidak saja dialami masyarakat di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji. Masyarakat Kelurahan Seibinti, Kecamatan Sagulung juga mengalaminya. Berbulan-bulan sudah air hanya mengalir di malam hari dengan tekanan yang sangat rendah.
Butuh tiga hingga empat jam untuk menampung di wadah penampung ukuran 30 liter. Warga harus bergadang hingga pukul 05.WIB demi mendapatkan air yang tak seberapa banyaknya itu.
Seperti warga di Kelurahan Tanjunguncang, warga di Kelurahan Seibinti juga melakukan aksi protes serupa. Mereka sudah menggelar rapat di kantor Kelurahan Seibinti dan berencana melakukan aksi unjuk rasa ke kantor pengelola air bersih di Kota Batam.
“Koordinasi dengan kelurahan sudah, dan besok (Rabu, 2/8) kami warga demo ke kantor BP Batam,” ujar Aswardi, warga Seibinti, Selasa (1/8).
Baca Juga:Â Anggota DPRD Gelar Aksi di BP Batam, Protes Buruknya Layanan Air Bersih
Lurah Seibinti, Jamil juga mengakui adanya rencana unjuk rasa masyarakat tersebut. Diapun berpesan agar unjuk rasa dilakukan secara tertib dan damai. “Hampir semua RW di sini kena (krisis air bersih) dan warga kompak mau unjuk rasa,” ujar Jamil.
Rencana serupa juga digaungkan masyarakat di Kelurahan Tanjunguncang. Krisis air yang berkepanjangan membuat mereka semakin muak dengan kinerja kerja pengelolah air bersih di Kota Batam. Mereka akan menyuarakan yang sama agar aliran air segera dinormalkan.
“Sudah dekat dengan Pilkada ini, sosok pemimpin yang peduli dengan masyarakat yang harus kita pilih. Persoalan ini sudah berlarut-larut kita alami dan sepertinya tak ada yang peduli dengan masalah krisis air kita ini. Janji tinggal janji semua,” ujar Nasril, warga Tanjunguncang.
Disampaikan masyarakat Tanjunguncang, bahwasannya kondisi suplai air bersih saat ini tidak ada perubahan sama sekali. Malahan semakin sulit. Air yang mengalir di malam hari semakin kecil. Begitu juga dengan suplai mobil tanki semakin macet dari hari ke hari.
Baca Juga:Â Cegah Joki IMEI Handphone di Batam, Aturan Pendaftaran Diubah
Perangkat RT/RW di Tanjunguncang sudah tak bisa berkomentar banyak lagi, sebab berbagai upaya sudah mereka lakukan namun tak ada tanggapan sama sekali. Mendatangi kantor pengelola, mengirimkan karangan bunga duka cita dan lain sebagainya tak membawa perubahan apapun.
“Terserah warga mau demo atau gimana silahkan. Kami sudah ke sana ke mari menyuarakan masalah air ini tak belum ada perubahan sama sekali,” ujar Ali, perangkat RW di Kelurahan Tanjunguncang. (*)
Reporter: Eusebius Sara