Sabtu, 23 November 2024

Krisis Gas Melon Belum Teratasi, Masyarakat Semakin Menjerit 

Berita Terkait

spot_img
Warga antri saat membeli gas 3 Kg saat operasi pasar LPG 3 kg yang di gelar oleh Disperindag Kota Batam bersama Pertamina Patra Niaga Kepri, Senin (16/9). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Krisis gas LPG tiga kilogram (gas melon) masih terjadi di Batuaji dan Sagulung. Warga masih kesulitan mendapatkan pasokan gas melon tersebut hingga, Minggu (21/9) siang.

Pangkalan yang terima pasokan dari agen tidak bisa mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. Pasokan yang didapat dari agen lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan warga di sekitar lokasi pangkalan, sehingga ketika gas tiba langsung ludes saat itu juga. Mereka yang bekerja atau sedang tidak ada di rumah tetap tidak kebagian gas.


“Yang antar 40 tabung, yang antre 60 orang ya begitu datang langsung ludes, ” kata Andi, pemilik pangkalan di Bukit Tempayan, Batuaji.

Susanti, warga Tanjunguncang yang sibuk mencari gas melon sepanjang siang kemarin mengakui kalau dia salah satu yang tidak kebagian pasokan gas di pangkalan dekat rumahnya. Itu karena saat gas diantar ke pangkalan oleh agen, dia sedang tak berada di rumah. Sore ketika pulang kerja berniat membeli gas ternyata sudah tak ada lagi di
pangkalan.

“Padahal baru diantar siang tadi, gas sama orang agen, tapi sore ini sudah habis. Saya keliling ke pangkalan lain di sekitar juga sama kondisinya. Kosong semua. Sampai sore ini saya belum dapat lagi. Entah mau cari dimana gas melon ini, ” kata Susanti.

Pantauan di lapangan, sepanjang siang kemarin bukan hanya Susanti saja yang dijumpai di jalan mencari pasokan gas. Ada banyak masyarakat yang keliling menenteng gabung gas mencari pasokan gas melon tersebut. Banyak diantara mereka yang harus pulang dengan tangan kosong sebab tak ada satupun pangkalan atau kios yang menjual gas melon.

“Sudah keliling sampai ke tempat saudara di Tembesi sana tapi tetap tak ada. Sudah dua hari ini kami kehabisan gas. Lauk beli terus karena tak bisa masak, ” kata Eka, warga Marina.

Krisis gas melon ini juga menyulitkan para pedagang kaki lima atau pelaku UMKM di sana. Usaha mereka tidak berjalan karena tak ada gas untuk memasak. Pelaku UMKM yang bergerak dibidang kuliner dengan makanan ataupun minuman siap saji tak bisa berjualan. Banyak yang tutup lapak sepanjang akhir pekan kemarin. Padahal akhir pekan adalah momen yang bagus untuk usaha para pelaku UMKM ini.

“Tak jualan, karena tak ada gas. Sayang sekali padahal akhir pekan ini momen yang baik buat kami pedagang kecil ini,” kata Mukti, pedagang makanan siap saji di Marina. (*)

Reporter: Eusebius Sara

 

spot_img

Baca Juga

Update