Jumat, 8 November 2024

Kualitas Air Baku Waduk Seiladi Mulai Membaik

Berita Terkait

spot_img
Waduk Seiladi. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Kualitas air baku yang di Waduk Seiladi saat ini sudah berangsur membaik setelah sebelumnya kualitas air mengalami keruh. Dengan membaiknya kualitas air waduk Seiladi, produksi air pun mulai berjalan ke arah normal kembali.

“Kondisi air keruh (di Seiladi) itu sekarang ini sudah berangsur kembali normal. Artinya, kita tetap memenuhi kualitas sesuai dengan permenkes dan sekarang sedang berjalan,” ujar Corporate Communication (Corcom) SPAM Batam, Ginda Alamsyah, Senin (27/2/2023).

Ia menjelaskan, berbagai upaya agar kualitas air telah dilakukan Air Batam Hulu (ABHu), dengan menutup semua saluran yang berpotensi mengakibatkan penurunan kualitas air baku, baik pencemaran fisik, kimia, maupun biologik.

Baca Juga: Pelanggan Tidak Diperbolehkan Melepas, Membuka atau Merusak Segel Meter Air

Penyebab keruhnya air ini ada beberapa faktor utama. Di antaranya, akibat kegiatan di daerah tangkapan air waduk Seiladi, seperti pengerukan atau pemotongan tebing tanah untuk pelebaran jalan dan influent lain melalui selokan-selokan air yang ada di sekitar waduk.

“Pencemaran inilah yang bercampur dan masuk ke dalam air waduk,” ujarnya.

Selain faktor pencemaran, lanjut Ginda, curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu belakangan ini, juga menggerus humus atau zat organik lainnya juga mengakibatkan penurunan kualitas air waduk.

Baca Juga: Disnaker Batam Gelar 33 Pelatihan Kerja, Pendaftaran Secara Online di Sini

“Pengaruh yang cukup signifikan atas faktor-faktor penyebab di atas terutama adanya parameter warna dan Zat Besi (Fe) yang menyebabkan air berwarna kuning pada pipa distribusi,” jelasnya.

Atas kondisi ini, ABHu melakukan oksidasi dengan proses penambahan pengudaraan atau aerasi serta penambahan pre chlorine di IPA Seiladi. Secara umum nilai parameter kekeruhan dan parameter lainnya masih memenuhi Standar Permenkes No. 492/Tahun 2010.

“Upaya lainnya adalah dengan cara menurunkan produksi sekitar 5% sampai 10%,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai gangguan sulai yang saat ini masih dirasakan pelanggan, pihaknya tengah melakukan perbaikan jaringan khusus nya jaringan menuju daerah yang sulit dijangkau.

Baca Juga: Angin Kencang hingga 25 Knot, Waspada Wilayah Perairan dan Hujan Lebat

Seperti perumahan Cipta Green Mansion yang berunjukrasa beberap waktu yang lalu dan di beberapa daerah lainnya. Dimana, daerah yang sulit dijangkau itu hanya mendapatkan aliran air pada jam-jam tertentu.

“Sekarang ini tetap kita kondisikan dalam kondisi maksimal, namun dibalik kondisi itu untuk menambah dan menjawab kepuasan pelanggan, kita mohon bersabar,” katanya.

Ia menambahkan, permasalahan tersebut dapat teratasi jika pengoperasian WTP Mukakuning 2 bisa selesai. Dimana, operasi WTP Mukakuning 2 itu diestimasikan selesai pada September 2023 ini.

“Pada saat itu selesai, mudah-mudahan keluhan masyarakat terkait suplai itu jam suplai nya bisa bertambah lebih baik,” imbuhnya. (*)

Reporter: Eggi Idriansyah

spot_img

Update