Jumat, 4 Oktober 2024

Kualitas Udara di Batam Level Sedang, Kelompok Sensitif Dihimbau Pakai Masker

Berita Terkait

spot_img
IMG 20230821 151320 scaled e1692621146812
Alat pengukur kualitas udara di di depan Graha Sulaiman, Nagoya, Batam, Senin (21/8). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Selama satu pekan ini wilayah Batam dikabarkan mengalami penurunan kualitas udara. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, menyebutkan Angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Batam berada dalam kategori sedang dengan nilai ISPU tertinggi pada 1 Oktober sebesar 81.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Batam, IP mengatakan, berdasarkan data stasiun pengukuran di Gedung Labling DLH Batam di Batuaji, terjadi peningkatan ISPU dalam sepekan terakhir. Dimana ISPU tertinggi terjadi pada 1 Oktober 2023 sebesar 81 dengan angka Parameter Kritis (PM) 2.5.

“Ini data 18 September sampai 1 Oktober. Kalau melihat data ini memang ada peningkatan namun masih di bawah angka 100 kategori sedang,” ujarnya kepada Batampos, Selasa (3/10).

Baca Juga: IBA Undang Investor China ke Tanah Air, Termasuk ke Batam

Menurut IP, dalam seminggu belakangan ada kenaikan Parameter Kritis (PM) 2.5 dan ini berhubungan dengan adanya sejumlah titik hot spot di Sumatera khususnya daerah Riau.

“Tapi kita gak tahu kebakaran di Sumatera tergantung angin juga. Mudah-mudahan Batam baik-baik saja, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kondisi udara kita,” ujarnya.

Ia mengatakan, angka/skor normal pada kategori Baik dengan angka 0-50 dan Sedang pada angka 51-100. Namun idealnya kualitas udara itu bagus pada kategori Baik yang berarti sehat.

Dimana pada kategori Sedang ini, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar, namun untuk kelompok sensitif diimbau untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama atau berat.

Kategori Sedang artinya, tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

Baca Juga: Kondisi Jalan Laksamana Bintan Batam, Masih Rusak dan Bergelombang

IP juga menghimbau, dikarenakan kondisi udara berkategori kuning diharapkan pada masyarakat untuk jangan menambah memperburuk kualitas udara seperti tidak membakar sampah rumah tangga di halaman rumah karena asap dan baunya dapat mencemari udara dan mengganggu lingkungan sekitar.

“Alhamdulillah hari ini juga hujan dan tentunya pasti membantu membersihkan udara kita. Untuk itu kita akan pantau terus kondisi udara dan ISPU di Kota Batam,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, kualitas udara di Kota Batam dalam satu pekan terakhir terpantau sedang dengan konsentrasi PM2.5, atau 5,7 kali lipat dari batas aman standar yang ditetapkan WHO. Konsentrasi ini kata Didi, tidak sehat bagi kelompok sensitif.

“ISPU 78-81 itu sudah kategori kuning dan bukan hijau lagi. Artinya sudah ada pencemaran udara yang ringan. Bagi orang normal tentunya tak membutuhkan masker lah,” ujarnya.

Baca Juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Rumah Anna di Sembulang Rata Tanah

Berbeda dengan mereka atau kelompok sensitif seperti anak anak, orang yang punya paru-paru, jantung, asma, anemia ataupun ibu hamil tentu beresiko. Untuk itu kita menghimbau bagi kelompok sensitif ini jika melakukan aktifitas di luar ruangan untuk memakai masker. Apabila berada dalam rumah sebaiknya menutup jendela dan mengurangi aktifitas di luar.

“Kalau misalnya memang terpaksa ke luar harus pakai masker, aktifitas luar ruangan harus dikurangi,” himbaunya.

Disi menambahkan, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kondisi udara di Batam. Apabila dirasa sudah tidak menyehatkan lagi, maka tak menutup kemungkinan nantinya akan dikeluarkan surat edaran kepada masyarakat.

“Makanya kita akan pantau terus dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait, ” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

 

spot_img

Update