batampos- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam menyebutkan bahwa kualitas udara di Kota Batam terus membaik pada Senin (9/10). Berdasarkan nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pukul 08.00 WIB, kualitas udara di Batam sebesar 71 dengan Parameter Kritis (PM) 2.5.
“ISPU di Batam sudah membaik. Saat ini sudah berada di level sedang, ” ujar Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup, DLH Kota Batam IP kepada Batam Pos, Senin (9/10).
Angka ini lanjutnya, menurun signifikan dibandingkan satu hari sebelumnya. Dimana ISPU di Batam mencapai 130 parameter kritis 2.5 di pukul 08.00 WIB dengan kategori tidak sehat. Lalu turun ke angka 122 pada pukul 10.00 WIB dan turu lagi ke 100 pada pukul 16.00 WIB pada hari yang sama, kategori sedang.
“Dan hari ini turun lagi ke 71. Mudah-mudahan kualitas udara semakin membaik dan kembali ke level hijau, ” tambah IP.
Meskipun Batam telah kembali ke level sedang, namun kondisi udara di level sedang masih berbahaya bagi kelompok sensitif, seperti anak-anak, mereka yang memiliki penyakit paru-paru, jantung, asma, anemia ataupun ibu hamil akan berisiko. Selain itu, kabut asap juga berpotensi menyebabkan seseorang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau dikenal ISPA.
BACA JUGA: Kualitas Udara Tidak Sehat, Ini Penjelasan Dinkes Batam Terkait Kesehatan
“Kategori kuning artinya sudah ada pencemaran udara yang ringan. Beberapa contoh ISPA ialah flu biasa, influenza, sinus, dan radang tenggorokan. Bagi kelompok sensitif ini tentu juga masih berisiko, sebab udaranya masih belum sehat, ” ujarnya.
ISPA bisa menjangkit siapa saja tanpa memasang usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa terserang ISPA. Namun begitu kata Didi, ISPA sangat rentan bagi mereka yang memiliki kondisi daya tahan tubuhnya berkurang atau tidak fit.
“Kita terus menghimbau bagi kelompok sensitif jika melakukan aktifitas di luar ruangan untuk memakai masker. Apabila dalam rumah sebaiknya menutup jendela dan mengurangi aktifitas di luar. Sementara bagi anak-anak atau peserta didik untuk selalu memakai masker pada saat di luar ruangan,” sebut Didi.
Sementara itu bila melihat data ISPA yang dari Dinas Kesehatan Batam, tercatat sepanjang tahun ini ada sebanyak 42 ribu kasus ISPA di Batam. Polusi udara menjadi salah satu penyebab utama penyakit ISPA. Polusi udara bisa disebabkan oleh kebakaran hutan saat ini, perubahan cuaca serta debu.
Kasus ISPA terbanyak terjadi di bulan Mei 2023, yakni sebanyak 7.553 kasus. Rinciannya, pada Januari 2023 ada sebanyak 5.039 kasus ISPA, Februari 2023 5.644 kasus, Maret 2023 ada 6.325 kasus. Lalu ada sebanyak 5.625 kasus ISPA pada April 2023, tercatat ada 7.553 kasus ISPA pada Mei 2023, 6.429 kasus pada juni dan 6.587 kasus pada Juli 2023.
“Sebagian besar penderita ISPA ini menjalani rawan jalan, ” ungkap Didi. (*)
Reporter: RENGGA YULIANDRA