batampos – Mendidik generasi muda peduli lingkungan sejak dini, seratusan siswa SMPN 10 Batam melakukan kunjungan langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Punggur, Selasa (24/10). Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan para siswa menganai cara melakukan pengelolaan dan pemanfaatan sampah dengan benar dan tepat tanpa berakhir sia-sia di TPA.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam Herman Rozie mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran kepada siswa SMP bagaimana pengelolaan sampah di TPA. Menurutnya TPA Punggur terus berbenah ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan dibukanya kembali kunjungan ke TPA Punggur untuk para siswa-siswi di sekolah.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini generasi muda semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah dari rumah sendiri sebelum dibawa ke TPA Punggur,” ujar Herman.
Baca Juga:Â Pekan Pertama, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Disambut Antusias Masyarakat
Pemilahan sampah dan pengelolaan sampah menjadi salah satu program pengurangan sampah yang telah diterapkan DLH Batam. Lewat kegiatan pilah sampah dari rumah ini terbukti berhasil mengurangi tonase sampah menuju TPA Punggur.
Selanjutnya, dalam kunjungan tersebut, para siswa yang diajak mengitari beberapa lokasi pengelolaan sampah oleh Kepala TPA Punggur Heri Winarso. Tidak sampai disitu saja kepala TPA turut serta memberi pemahaman pada para siswa untuk membuat sampah menjadi bernilai ekonomis.
“Kita berharap generasi muda memiliki pemahamam mengenai pilah sampah ini dan menjadikan kebiasaan baru di tengah masyarakat Batam. Kebiasaan yang membudaya sehingga Batam suatu saat betul-betul bebas sampah,” ujar Heri.
Baca Juga: Pengakuan Seorang LGBT di Batam: Targetnya Anak-Anak
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Batam, Eka Suryanto menambahkan, dengan adanya aksi studi langsung ke lokasi TPA ini akan memberi banyak nilai positif , efektif dan efesien dalam melakukan sosialisasi edukasi kepada para siswa terkait pengelolaan dan pemanfaatan sampah tersebut.
“Jadi kalau biasanya siswa hanya tahu sampah itu diangkut dan dibawa ke TPA saja, maka sekarang mereka dapat melihat secara langsung bagaimana kondisi sampah yang terbawa ke TPA. Selain itu mereka juga kita arahkan untuk mengelola sampah itu dengan benar. Menjadikannya lebih bermanfaat serta bernilai ekonomis melalui pilah sampah, ” kata Eka.
Menurutnya, sampah yang dipilah adalah sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, plastik pembungkus makanan, dan sebagainya. Pemilahan sampah penting dilakukan agar dapat meningkatkan jumlah sampah yang didaur ulang. Sehingga, mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dan sekaligus memperpanjang usia dari TPA tersebut.
“Jadi tidak mesti harus ada bank sampah dulu. Yang penting masyarakat mau memilah sampah dari rumah dan kita sudah siapkan call center. Masyarakat bisa menghubungi ke nomor ini dan kami akan menjemput ke rumah-rumah, ” ungkap Eka.
Reporter: Rengga Yuliandra