batampos – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam turun per Juni ke Juli 2023. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, persoalan kunjungan ini bukan dari bulan ke bulan, namun dari tahun ke tahun.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, kunjungan wisman mengalami kenaikan dua kali lipat.
Ardi mengklaim untuk event, Batam tidak pernah sepi. Meskipun dari pemerintah tidak banyak, namun adanya peran swasta menjadikan Batam selalu menghadirkan event yang bisa membuat wisman memiliki tujuan ketika ke Batam.
“Pelaku wisata kita sangat kreatif. Bahkan beberapa waktu lalu ada event internasional yang dihadiri 51 perwakilan negara menggelar pertemuan di Batam,” kata dia, Selasa (5/9).
Baca Juga:Â Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok
Ardi mengungkapkan, angka kunjungan ini juga bergantung dari public holiday (hari libur) di Singapura. Angka kunjungan ini ada dipengaruhi peak season setiap tahunnya. Namun di beberapa momen memang ada penurunan kunjungan wisman.
“Dalam 12 bulan itu, tidak semua rame, bahkan ada yang sepi karena memang mereka tak libur. Untuk itu, kita dorong mendatangkan wisata keluarga setiap minggunya. Jadi, mereka yang punya keluarga di Batam untuk rutin berkunjung,” harap Ardi.
Mengenai dampak kenaikan harga tiket Batam-Singapura atau sebaliknya, Ardi menjelaskan untuk wisman ke Batam tidak ada permasalahan. Menurutnya kenaikan tidak terlalu besar atau hanya 3 dolar Singapura.
Sehingga kenaikan ini disinyalir bukan penyebab berkurangnya angka kunjungan ke depannya. Ia mengakui di semester kedua angka kunjungan memang selalu menurun.
Baca Juga:Â Anggota Dewan Batam Kecam Tindakan Diskriminasi Guru Soal LKS
Namun, di penghujung tahun nanti angka kunjungan akan kembali meningkat, dan ramai. Sehingga target 2 juta wisman bisa tercapai. Untuk itu, menurunnya angka kunjungan ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
“Tidak perlu dibesar-besarkan. Intinya kami terus upayakan agar kunjungan wisman ini terus terjaga, dan tercapai,” ujar Ardi.
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Juli 2023 rata-rata 40,03 persen atau turun 12,51 persen poin dibanding TPK Juni 2023 yang tercatat sebesar 52,54 persen.
“Semua berdampak memang. Kalau kunjungan turun, tingkat hunian hotel rendah. Makanya kita yang positif-positif saja,” tutupnya. (*)
Reporter: YULITAVIA