batampos – Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri untuk menambah kuota daya tampung pada SMA dan SMK di Batam belum bisa mengakomodir semua siswa yang mendaftar dalam PPDB tahun ini.
Kuota daya tampung maksimal sudah terisi tapi masih tetap ada siswa yang antre hingga, Rabu (19/7). Sejumlah sekolah masih mendapatkan antrean siswa yang tidak lolos PPDB ini.
SMAN 1 Batam misalkan meskipun sudah membuka kelas online karena telah mengakomodir siswa tambahan tetap masih ada yang yang antre dan mau masuk.
“Anak saya belum diterima makanya saya ke sekolah terus. Yang kuota tambahan itu anak saya tak masuk juga,” ujar Indra, warga Sekupang.
Baca Juga:Â Warga Kepri Habiskan Rp 300 Miliar per Tahun Untuk Berobat di Luar Negeri
Begitu juga dengan SMKN 1 Batam. Kuota tambahan telah diakomodir, namun siswa yang antre juga masih tetap ada. Ada belasan orang yang mengaku belum diterima dan disarankan mencari sekolah lain.
Di SMAN 5 Batam juga demikian. Ratusan siswa yang antre mengaku belum diterima dalam kuota tambahan. Mereka juga disarankan untuk mendaftar ke sekolah lain terdekat yang kuotanya masih mencukupi.
“Kami lebih dekat ke SMAN 5 ini makanya saya daftarkan anak saya ke SMAN 5. Belum ada keputusan lagi apa diterima kembali atau tidak,” ujar Lisa, warga Kaveling Lama, Sagulung.
Baca Juga:Â 600 Santri TPQ di Tanjung Riau Ikut Pawai Taaruf 1 Muharram
Pihak sekolah sendiri saat dimintai tanggapan mengaku sudah berupaya maksimal mengakomodir siswa tambahan. Namun karena keterbatasan lokal sehingga kuota tambahan ini tetap ada batasan.
“Tak bisa dipaksakan semuanya masuk ke SMKN 1, masih ada sekolah lain yang masih mencukupi kuotanya. Kuota tambahan tetap ada batasannya,” ujar kepala SMKN 1 Deden Suryana.
Senada disampaikan Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam, Kasdianto yang memintah agar sebagian orang tua untuk legowo dengan anjuran pemerataan siswa ke semua sekolah yang ada. Jika dipaksakan tetap masuk ke sekolah-sekolah yang kapasitas daya tampung sudah maksimal tentu tidak bagus untuk mutu pendidikan anak nanti.
Untuk itu dia berharap agar masyarakat berbesar hati menyekolahkan anaknya ke sekolah yang masih ada kuota termasuk sekolah swasta. (*)
Reporter: Eusebius Sara