Senin, 4 November 2024

Kurangi Sampah, Pejantara dan KHI Edukasi Warga Lewat PPSM

Berita Terkait

spot_img
WhatsApp Image 2024 09 08 at 10.46.35
Pengawas Yayasan Pejantara, Haris Adi Purnomo menyerahkan bantuan tong sampah kepada Ketua RT.005 Puri Agung IV Dhani Hari Saksono. Foto. Yayasan Pejantara

batampos – Yayasan Pelita Hijau Nusantara (Pejantara) bersama Komunitas Kota Hijau Indonesia (KHI) meluncurkan inisiatif baru untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah melalui Program Pusat Pilah Sampah Masyarakat (PPSM). Program ini diresmikan di Perumahan Puri Agung IV, Kelurahan Mangsang, Sei Beduk, Batam, Minggu (8/9/2024).

PPSM bertujuan mengajak masyarakat, khususnya di tingkat RT/RW, untuk lebih aktif memilah sampah rumah tangga, baik organik maupun non-organik. Dengan memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang, program ini diharapkan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Lurah Mangsang, Heriyawan, serta para tokoh setempat dan mahasiswa dari Universitas Riau Kepulauan turut hadir dalam peluncuran program tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan warga yang antusias belajar cara mengolah sampah organik menjadi kompos, membuat eco enzym, dan memilah sampah non-organik yang memiliki nilai ekonomis.

Sekretaris Yayasan Pejantara Batam, Arief Dwicahyo, menjelaskan, bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu, yaitu di tingkat rumah tangga. Dengan rata-rata produksi sampah Batam yang mencapai 1.000 hingga 1.200 ton per hari, pemberdayaan masyarakat dianggap sebagai solusi penting.

“Melalui pilot project ini, kami berkomitmen mengedukasi warga agar terlibat aktif dalam mengelola sampah. Kami berharap inisiatif ini mampu menciptakan perubahan signifikan di Batam,” ujar Arief.

Program PPSM juga menyediakan alat komposting bagi warga dan mengadakan pelatihan pemanfaatan kompos untuk pertanian rumah tangga. Di masa mendatang, Pejantara akan memperluas program ini dengan inisiatif seperti “Tebar Seribu Tong Sampah” di seluruh Batam, serta melibatkan sekolah dan organisasi masyarakat.

Ketua Komunitas KHI, Zanuar Maulana Arif, mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap program serupa bisa diperluas ke berbagai permukiman lainnya di Batam. Dengan upaya bersama, Batam diharapkan bisa menjadi kota yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. (*)

spot_img

Update