Sabtu, 5 Oktober 2024

Kurangi Tonase Sampah, Kecamatan Kembali Maksimalkan Program Bank Sampah

Berita Terkait

spot_img
TGI Dalil Harahap scaled e1694171557599
Ilustrasi: Salah satu bank sampah yang diresmikan di Tembesi, Kecamatan Sagulung, Jumat (8/9). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Program bank sampah yang diluncurkan di masing-masing kecamatan beberapa tahun yang lalu kembali dimaksimalkan selama musim hujan ini. Pihak kecamatan minta masyarakat untuk mengumpulkan sampah rumah tangga bernilai ekonomis untuk dijadikan uang. Sampah ini akan dibeli dan dijemput oleh Satgas Pengangkutan Sampah.

Kecamatan Batuaji dan Sagulung yang belakangan memang bermasalah dengan sampah kembali memperkenalkan program ini kepada masyarakat. Melalui tim kelurahan masing-masing, warga diminta untuk memilah sampah rumah tanggal yang bisa dijual seperti kaleng, plastik, botol plastik, kardus, dan lain sebagainya.

“Di beberapa pemukiman RT/RW-nya bahkan ada yang mengelola program ini. Sampah bernilai ekonomis ditampung di bank sampah RT atau RW, kemudian nanti ditimbang dan dijemput tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” kata Lurah Tanjunguncang Sutrisna Wijaya, Senin (3/6).

Baca Juga: PII Batam: Drainase dan Pasokan Air Bersih Harus Diprioritaskan

Kelurahan Tanjunguncang sendiri, kata Sutrisna, sudah lama menjalankan program ini. Selama ini sudah puluhan warga yang di sana memanfaatkan program ini untuk menambah penghasilan keluarga. Kaum ibu-ibu rutin mengumpulkan sampah bernilai ekonomis semampu mereka kemudian dijual melalui program bank sampah ini.

“Karena belum semua ada gudang bank sampah, ada yang tampung sendiri malah. Ini bagus untuk mengurangi penumpukan sampah di TPS ataupun lokasi penampungan sampah depan rumah,” kata Sutrisna.

Lurah Seibinti, Jamil, juga menyampaikan hal yang sama. Program bank sampah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tertib membuang ataupun memanfaatkan sampah ini masih terus berjalan meskipun belum mendapat respon yang baik dari masyarakat. Pihaknya akan terus melakukan edukasi ke masyarakat agar program ini dimanfaatkan semua masyarakat terutama kaum ibu rumah tangga.

“Program ini bagus. Bukan saja sekedar mengajak masyarakat tertib dengan sampah tapi juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar Jamil.

Baca Juga: Hingga Mei 2024, UPTD PPA Kota Batam Tangani 53 Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Camat Sagulung M Hafiz Rozie, sangat mendukung program ini. Sagulung dengan jumlah penduduk terbanyak yang tentunya juga menghasilkan sampah rumah tangga yang banyak. Ini peluang bagus bagi masyarakat untuk memanfaatkan program ini. Sampah yang dihasilkan hendaknya dipilah untuk menghasilkan uang.

“Kita mendukung penuh program dari DLH ini. Sekarang kita coba sosialisasikan lagi agar lebih maksimal lagi. Usahakan semua warga memanfaatkan program ini,” kata Hafiz.

Seperti diketahui, melalui program bank sampah ini masyarakat diajak untuk mengolah sampah sendiri. Sampah yang bisa didaur ulang dan bernilai ekonomis seperti sampah plastik, kertas dan kaleng ditampung kemudian diantar ke kantor kelurahan masing-masing. Di kantor lurah sampah bernilai ekonomis ini akan timbang dan menghasilkan uang.

Uang hasil penjualan sampah bahkan bisa dipergunakan untuk membayar iuran BPJS dan membeli emas di pegadaian. Warga yang mengumpulkan sampah bernilai ekonomis ini akan didata dan diberi buku rekening yang bisa dimanfaatkan untuk memotong iuran BPJS ataupun keperluan lainnya.

Selain itu melalui program bank sampah ini, masyarakat juga diajak mengolah sampah basah lain untuk dijadikan kompos. Kompos ini nantinya bisa dipergunakan untuk menanam bunga ataupun bercocok tanam di depan rumah.

“Semua jenis sampah yang bisa diolah kembali harus dimanfaatkan. Jika ini berjalan dengan baik dan disadari semua masyarakat maka tonase sampah yang diangkut akan berkurang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herman Rozie saat meresmikan bank sampah di Sagulung beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jukir bakal Kehilangan Pekerjaan jika Pungut Biaya Parkir Berlangganan

Sarni, seorang warga di Tanjunguncang mengaku telah mengikuti program tersebut. Hasilnya sangat baik sebab iuran BPJS untuk beberapa bulan kedepan bisa ditebus melalui sampah yang ditukar ke kantor kelurahannya.

“Sudah sekitar Rp 200 ribu hasil jualan sampah itu. Lumayanlah buat bayar iuran BPJS. Ini sangat berguna karena bukan kita cari (sampah) tapi sampah yang ada di rumah kita sendiri yang kita manfaatkan,” ujarnya. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update