batampos – Pengelola pemakaman umum (TPU) Seitemiang belum bisa menggunakan lahan rawa-rawa yang berada di dekat pemakaman Covid-19. Itu karena rencana pematangan lahan masih terhambat dengan musim hujan. Karena itu, pengelolah masih mengandalkan sistem sisip untuk makan baru.
Sektretaris Yayasan Khairul Umma Jailani, selaku pengelola pemakaman umat Muslim TPU Seitemiang menyebutkan lahan untuk pemakaman umum sudah habis terpakai sejak pergantian tahun kemarin. Saat ini mereka menggunakan sistem sisip untuk melayani pemakaman baru. Sehari bisa empat sampai lima jenazah yang harus dimakamkan.
“Masih sistem sisip, karena lahan di rawa-rawa itu belum ditimbun lagi. Hujan terus. Airnya masih tinggi, ” kata Jailani.
Dijelaskan Jailani, lokasi rawa-rawa dekat pemakaman Covid-19 yang luasnya sekitar satu hektare itu adalah harapan satu-satunya pemakaman baru untuk sepanjang tahun ini. Lahan pemakaman umum yang selama ini dipakai sudah habis terpakai. Pengelola tak punya pilihan selain menimbun lokasi rawa-rawa yang selalu tergenang air tadi.
“Untuk lahan penggantinya belum ada dari Pemko, makanya kita berencana timbun rawa-rawa itu. Penimbunan butuh biaya yang besar makanya nanti ditimbun secara bertahap sesuai dengan kekuatan anggaran kami. Nanti sambil timbun sambil layani pemakaman baru, ” ujarnya. (*)
Reporter : Eusebius Sara