Jumat, 20 September 2024
spot_img

Lapor Pak, Harga-harga di Pasar Naik

Berita Terkait

spot_img
Sayuran Dalil Harahap 2 scaled e1699341877492
Warga membeli sayuran di pasar SP Plaza, Sagulung. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Sepekan menjelang Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di beberapa pasar tradisional terpantau meroket. Terutama, untuk komoditas lauk pauk seperti telur ayam, ayam potong, maupun bahan pangan secara umum seperti cabai, kentang, hingga beras.

Di Pasar Sungai Harapan, Sekupang, harga telur ayam dijual Rp 23 ribu untuk 10 butir atau Rp 2.300 per butir. Padahal, sepekan yang lalu harganya masih Rp 19 ribu per 10 butir ukuran besar. Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Victoria, Sekupang. Bahkan, di warung-warung telur ayam ras ini dijual Rp 2.500 per butir.



”Hampir semua naik, telur per butir kami jual Rp 2.500,” ujar Nopriansyah, salah satu pedagang di Sekupang, Minggu (3/3).

Selain telur ayam ras, harga ayam potong juga cukup tinggi, yakni di kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg).

Kenaikan harga yang signifikan juga terjadi pada cabai merah keriting dan cabai hijau.

Untuk cabai merah, dijual bervariasi mulai dari Rp 23 ribu untuk seperempat kg sampai Rp 25 ribu seperempat kg.

”Kalau jual per kg kami tawarkan Rp 90 ribu untuk cabai merah dan Rp 80 ribu untuk cabai hijau,” sebut Yanto, pedagang cabai di Pasar Sungai Harapan.

Diakuinya, tingginya harga komoditas saat ini sangat memengaruhi jumlah pembeli. Bahkan, untuk cabai dia tak berani menyimpan stok banyak lantaran takut tidak laku.

”Biasanya beli setengah kg, sekarang seperempat kg atau bahkan satu ons. Kita sesuaikanlah, stok di produsen pun juga enggak sebanyak akhir tahun lalu,” tuturnya.

Selain cabai, kentang juga mengalami kenaikan harga jelang Ramadan ini. Kentang yang biasanya dijual Rp 17 ribu-Rp 18 ribu per kg, saat ini dijual Rp 21 ribu per kg. Begitu juga dengan beras jenis medium saat ini dijual Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kg. Sementara untuk beras premium, dijual diharga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kg.

”Belum juga puasa sudah naik semua, gimana sudah puasa nanti ya. Bisa lebih mahal lagi,” keluh Dewi, warga Sekupang.

Ia berharap, pemerintah bisa segera mengontrol harga sembako ini. Khususnya, selama bulan Ramadan sehingga tidak memberatkan masyarakat. ”Kalau perlu ada sidak di pasar juga, sehingga tak seenaknya saja naikkan harga,” tuturnya.

Sementara di Pasar Botania I, Batam Kota, tingginya komoditas lauk terjadi pada harga ayam potong. Penyebab kenaikan, karena harga pakan ternak ayam yang juga tinggi.

”Untuk harga ayam potong berkisar Rp 40 ribuan per kg, kadang naik seribu dan kadang
turun seribu rupiah,” ujar Edo, salah satu pedagang.

Meski tinggi, menurutnya pelanggannya masih sama.

Apalagi, kebanyakan pelanggannya usaha rumah makan, yang membeli puluhan ekor
atau belasan kg.

”Ya untuk beli banyak harganya lebih murah. Untuk kemungkinan naik lagi tak ada, paling tinggi sekitar Rp 42 ribu,” ujar Edo.

Masih kata Edo, untuk harga ayam potong beku lebih murah yakni Rp 32 ribu per kg. Namun, untuk ayam potong beku peminatnya tak sebanyak ayam potong segar. ”Kalau ayam potong beku lebih murah,” sebutnya.

Ira, salah satu warga yang berbelanja mengaku sudah tahu harga ayam potong segardi atas Rp 40 ribuan. Meski berat, ia pun terpaksa membeli, karena memang jualan lauk pauk di rumah.

”Ya pastinya berat, karena tak hanya ayam yang naik, tapi juga semuanya,” terang Ira.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, naiknya harga sudah dari daerah asal ternak ayam. Kenaikan harga ayam potong dikarenakan pakan ternak yang sedang tinggi.

”Memang pakan ternak tinggi, karena itu harga ayam juga menyesuaikan. Namun ini ter-
jadi dari daerah asal ayam,” tegas Gustian. (*)

Reporter : Rengga Yuliandra / Yashinta

spot_img
spot_img

Update