batampos – Aktivitas balap liar dan tongkrongan remaja di Jalan Diponegoro atau tepatnya di tepi Hutan Wisata Mata Kucing setiap malam masih ditemui. Hal ini menimbulkan ketakutan para pengendara.
Pantauan Batam Pos, aksi balap liar ditemui setiap malam dari pukul 01.00-03.00 WIB. Di lokasi terlihat pengendara motor saling mengadu kecepatan.
“Setiap malam seperti ini. Kalau lewat ya harus pelan-pelan sekali, takut ketabrak atau ditabrak,” ujar Rifal, salah seorang warga Batuaji.
Baca Juga: Polisi Periksa Pengelola Gokart, Kasus Tewasnya Wisman Singapura saat Bermain Gokart di Golden City
Rifal mengaku beberapa kali melewai jalan tersebut pada dini hari. Ia juga melihat para remaja mendorong motor balapan dengan cara di stut (menggunakan kaki).
“Sebelum berkumpul itu motor-motor yang mau balap di dorong pakai kaki,” katanya.
Diketahui, tongkrongan dan balap liar di lokasi ini sudah beberapa kali ditindak polisi. Namun, anak remaja ini kembali mendatangi lokasi.
“Harus ada efek jera. Panggil orangtua, atau guru, jangan cuma dibubarkan,” tegas Rifal.
Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polresta Barelang mendatangi sejumlah lokasi rawan aksi balap liar. Berbeda dengan sebelumnya, kegiatan kali hanya bersifat sosialisasi.
“Tidak ada razia, cuma sosialisasi, diberi pengarahani ke anak-anak remaja yang nongkrong saja,” ujar KBO Satlantas Polresta Barelang, Ipda Yudhi Patra.
Baca Juga:Â Semakin Terang-terangan, Kios Sie Jie di Pasar Angkasa masih Beroperasi
Adapun lokasi yang didatangi polisi yakni Hotel 01, Hotel Harmoni One, Simpang Franky dan Simpang Kara. Kemudian di Tiban Mentarau, dan Temiang, Sekupang.
“Memang banyak anak yang nongkrong. Tapi tidak ada yang diamankan, yang kedapatan cuma diberikan arahan saja,” katanya. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri