batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Kota Batam mencapai 2,85 persen sepanjang 2023. Inflasi ini jauh lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2022 lalu yang sebesar 5,95 persen, namun sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi secara nasional yang tercatat sebesar 2,61 persen.
“Inflasi tahun kalender Kota Batam atau sepanjang 2023 sebesar 2,85 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Agus Kadaryanto kepada Batam Pos, Rabu (3/1).
Menurutnya, inflasi tahunan pada 2023 sebesar 2,85 persen ini didorong oleh inflasi seluruh komponen. Adapun kelompok yang memberikan inflasi terbesar adalah, kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan.
“Empat kelompok ini memberikan andil yang cukup besar penyumbang inflasi di tahun 2023,” tambah Agus.
Baca Juga:Â 10 Proyek Strategis Batam 2024, Penataan Jalan hingga Pengentasan Kemiskinan
Sementara itu ada 10 komoditas penyumbang inflasi kumulatif terbesar di Batam. Posisi pertama ada beras yakni sebesar 0,4 persen. Lalu rokok kretek filter 0,28 persen dan cabai merah 0,22 persen.
Selain itu ada juga emas perhiasan 0,20 persen, sewa rumah 0,11 persen, kontrak rumah 0,10 persen, bawang putih 0,09 persen, akademi atau perguruan 0,089 persen, dan rokok putih 0,088 persen serta angkutan udara 0,085 persen.
Sementara itu pada Desember 2023 BPS mencatat inflasi 0,48 persen. Angka ini juga sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2023 secara nasional yang sebesar 0,41 persen.
Adapun andil komoditas yang mendorong inflasi di Batam pada Desember 2023 ini adalah, angkutan udara sebesar 0,119 persen. Lalu ada bayam sebesar 0,076 persen, bawang merah 0,058 persen, kacang panjang sebesar 0,047 persen, tomat sebesar 0,041 persen serta emas perhiasan 0,040 persen.
Baca Juga:Â Fantastis! Meroket 363 Persen, Nilai PNBP Kejari Batam Capai Rp 19,3 Miliar
“Secara umum, sebanyak 85 dari 90 kota IHK mengalami inflasi. 33 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional. Sedangkan 5 kota lainnya mengalami deflasi dan seluruhnya berada di wilayah Pulau Sumatera,” ujar Agus.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate yakni sebesar 1,64 persen dan inflasi terendah di Kota Bandar Lampung sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Meulaboh yang sebesar -0,67 persen dan deflasi terendah di Kota Dumai yakni sebesar -0,03 persen.
“Pada Desember 2023 ini Kota Batam menduduki peringkat ketiga inflasi tertinggi se-Sumatera dan peringkat ke-8 inflasi tertinggi secara kumulatif se-Sumatera,” pungkas Agus. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra