Jumat, 29 November 2024
spot_img

Lewat Program Keagamaan, MAN Batam Lahirkan Ulama Muda yang Moderat

Berita Terkait

spot_img
Ulama muda yang moderat lewat program keagamaan yang digagas Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) Batam

batampos-Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) Batam melahirkan ulama muda yang moderat lewat program keagamaan.

MAN PK merupakan model madrasah unggulan di Indonesia. MAN PK memiliki peminatan keagamaan yang berbasis asrama yang menjadi bagian dari MAN Reguler yang sudah ada.


Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) MAN Program Keagamaan dilaksanakan secara nasional oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK) Kementerian Agama.

Menurut PMA No. 60 Tahun 2015, MAN Program keagamaan merupakan prototipe madrasah aliyah unggulan di bidang keagamaan.

Di Provinsi Kepulauan Riau, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Batam resmi ditetapkan sebagai Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MANPK) pada 2023 lalu.

Hal ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendis Nomor 2403 Tahun 2023 tentang Penetapan Madrasah Aliyah Program Peminatan Unggulan Nasional.

Program MAN PK di MAN Batam telah diresmikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Batam pada awal 2024 lalu.

Tahun 2024 ini juga merupakan seleksi SNPDB pertama di MAN Batam untuk program keagamaan, sementara kelas embrio program ini sudah dimulai 3 tahun lalu.

Kepala MAN Batam Khairina menceritakan awal mula pengusulan program keagamaan di MAN Batam yang tidak lepas dari dukungan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau dan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah.

“Kalau program keagamaan sudah (ada) dari 2009, kalau MAN PK berasrama itu mulai diusulkan dari Kakanwil dan Pak Kabid, kami ditanya kesiapan untuk membuat MAN PK.” ujarnya

“Alhamdulillah setelah diskusi dengan stakeholder yang ada kami menerima tantangan inovasi ini,” kata Khairina saat ditemui di ruang kerja nya MAN Batam yang beralamat di Kecamatan Sagulung Kota Batam ini.

Dengan tantangan yang diberikan oleh Kakanwil dan Kepala Bidang Madrasah tersebut, MAN Batam di bawah kepemimpinan Khairina langsung bergerak cepat merealisasikannya.

BACA JUGA: Kemenag Targetkan Zakat Fitrah Tahun Ini Sebesar Rp 60 Miliar

“Sewaktu ada wacana tersebut tahun berikutnya langsung diadakan, dengan support dari Kakanwil dan Bidang Madrasah bagaimana bisa cepat diverifikasi agar anak kita yang tamat di kelas XII ini sudah menjadi anak MAN PK, ini tahun ketiga dan sudah kelas ketiga,” ucapnya.

Sebagai informasi, selama 3 tahun ini program keagamaan MAN Batam sudah memiliki 3 kelas. Kelas X berisi 24 orang, kelas XI berisi 13 orang, kelas XII berisi 14 orang. Semuanya adalah santri laki-laki. Tahun 2024 ini, MAN Batam mulai membuka Program Keagamaan bagi santriwati.

Selain usulan dari Kanwil Kemenag Kepri, Khairina menyebutkan tujuan dibukanya MAN PK adalah untuk melahirkan ulama di Kepri yang moderat. “Sesuai tujuan dari pemerintah untuk menjawab tantangan itu (ulama yang moderat) di Kota Batam dan Kepri, kalau di kelas reguler belum ada yang khusus untuk itu,” ujarnya.

Khairina menyebutkan minat wali murid dengan adanya program keagamaan berasrama ini sangat tinggi, meski masih ada masyarakat yang berorientasi kalau sekolah berasrama harus di luar Kepri. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

“Minat orang tua minat untuk menyekolahkan anaknya di Batam ini sangat tinggi, memang minatnya tidak sebanyak reguler karena umumnya kalau mencari sekolah berasrama masih banyak yang mencari keluar (Kepri), itu tantangan kita untuk selalu menyosialisasikannya,” terangnya.

Tantangan lainnya yang menjadi perhatian dalam melaksanakan MAN PK ini menurut Khairina adalah pengaruh negatif yang muncul dari masih tergabungnya siswa reguler dan siswa program keagamaan dalam satu area gedung.

“MAN PK ini masih gabung dengan reguler, tantangan berat dalam mendidik anak, anak reguler boleh bawa hape (ponsel) karena banyak aplikasi-aplikasi yang menunjang pembelajaran, sementara anak yang berasrama (MAN PK) tidak bisa bawa hape, apalagi sekolah sampai malam,” tutupnya. (*)

spot_img

Update