batampos – Kalamarta Jamu Gelar Lomba Minum jamu Batam. Sebanyak 60 peserta meramaikan event minum jamu yang bertempat di Melawa Premium Bengkong, Sabtu (27/1).
Pemilik Kalamarta Jamu, Anita mengatakan, ide lomba jamu ini muncul, karena belum ada pernah digelar selama ini di Batam. Sehingga, ia bersama rekan-rekannya menginisiasi kegiatan ini.
Tidak hanya sekedar lomba jamu saja. Ada berbagai produk jamu yang diperkenalkan ke peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. Lomba minum jamu dikemas unik dengan menggunakan sedotan sepanjang kurang lebih 70 centimeter.
Baca Juga: Retribusi Parkir Naik tapi Pelayanan masih Sama, Kadishub: Juru Parkir Terus Kami Edukasi
”Peserta harus menghabiskan jamu berisikan 250 mililiter dengan varian rasa kunyit asam dengan waktu tercepat,” kata dia.
Ia mengatakan, antusias peserta untuk mengikuti lomba minum jamu sangat luar biasa. Hal ini membuatnya ingin menggelar event yang lebih besar lagi ke depannya.
”Kami inginnya event ini bisa terus berlanjut. Selain memperkenalkan minuman tradisional khas Indonesia, hal ini juga bisa mendorong jamu lebih terkenal lagi, terutama bagi wisman di Kota Batam,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, kegiatan ini akan membuat promosi jamu lebih dikenal. Batam sebagai salah satu kota destinasi kunjungan wisman, kata Ardiwinata selalu berupaya menghadirkan event yang menarik dan mempertahankan sisi tradisional.
Baca Juga: Pemilu Semakin Dekat, Kapolsek Seibeduk Ajak Masyarakat Bijak Bermedia Sosial
”Ini harus menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Karena belum pernah dilaksanakan. Saya harap usai kegiatan ini, akan ada lomba minum jamu season berikutnya dengan jumlah peserta yang lebih banyak, dan kalau bisa ada dari wisman yang ikut,” ujarnya.
Event tradisional merupakan salah satu poin dalam meningkatkan pariwisata Batam. Kegiatan ini sangat membantu dalam pengembangan wisata kuliner tradisional yang khas Indonesia.
”Kami pemerintah akan terus mendorong lahirnya event-event yang bersifat melestarikan budaya, hingga kuliner,” tutur Ardiwinata. (*)
Reporter: Yulitavia